Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Selamat Hari Raya Idul Adha

JARI’98: Hakikat Qurban Adalah Pengabdian, Kenapa Sapi Menangis Saat Akan Disembelih?

RN/CR | Senin, 17 Juni 2024
JARI’98: Hakikat Qurban Adalah Pengabdian, Kenapa Sapi Menangis Saat Akan Disembelih?
Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa -Ist
-

RN - Ketua Prsidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI)98, Willy Prakarsa mengajak umat Islam untuk memaknai hari raya Idul Adha sebagai momentum pengabdian dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

“Hakikat dan sejatinya Idul Adha adalah pengandian kepada agama, bangsa dan negara serta orang tua, antar sesama saling mengasihi dan menyayangi,” ujar Willy Prakarsa. 

Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, menekankan pada pengorbanan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah. "Qurban berasal dari kata al-udhiah yang berarti hewan sembelihan. Dalam tiga hari setelah Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing, unta, atau kibas," jelas Willy.

BERITA TERKAIT :
Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut

Ini adalah wujud nyata ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah Allah serta bentuk nyata dari rasa syukur dan pengabdian.

“Lalu kenapa hewan Qurban seperti sapi banyak kita ketemukan sebelum disembelih selalu menangis dan menitikan air mata ketika tahu akan diqurbankan? karena sapi adalah hewan atau binatang yang tidak diberikan oleh Allah SWT akal, nafsu dan kemampuan untuk bicara,” beber Willy.

Namun, ujar Willy melanjutkan, sapi pastinya tahu lewat instingnga kalau nyawanya akan segera melayang ketika akan disembelih dan diqurbankan.

“Kita coba mengurai singkat dan kaji, bahwasannya hidup itu akan mati dan hidup itu singkat tidak ada yang abadi (Fana). Nyawa makhluk hidup yang diqurbankan (Sapi) sejatinya adalah wujud sebuah pengorbanan diri. Kita korbankan jiwa raga berupa pengabdian, maka dengan demikian tidak ada keegoisan dan serta ke"Aku"an diri”.

“Sehingga bentuk pengorbanan tersebut dirasa bermanfaat untuk orang banyak dan makhluk lain di sekitarnya. Ketika maksud dan tujuan BERMANFAAT untuk makhluk hidup lainnya maka keikhlasan berupa cucuran air mata tanda bahagia dan telah mengerti tujuan hidup sebenarnya,” tandas Willy Prakarsa seraya mengucapkan Minal Aidin Walfa Idzhien. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

“Mohon maafkan saya baik lahir dan batin, banyak dan seringkali share berbagai bahan berita dan cerita. Dibalik itu semua ada maksud dan tujuan tersebut ada keingintahuan saya apakah semua sahabat dan hadai taulan saya masih dalam kontak saya selalu sehat dan semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan melindungi kita semuanya dan dalam ridhoNYA,” pungkas Willy.