RN - Dari empat nama, PDIP mendorong dua sosok lama.
Keduanya adalah Basuki T Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Ahok dan Djarot pernah berduet di Pilkada DKI 2017 dan kalah dengan Anies Baswedan.
Dua nama lagi, Hendrar Prihadi, dan Mensos Tri Rismaharini alias Risma. PDIP juga mendorong satu nama di luar PDIP yang disebutnya adalah mantan panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa.
BERITA TERKAIT :Diketahui, belakangan Ahok aktif lagi di media sosial. Ahok getol mengomentari soal Jakarta dari pencabutan NIK hingga soal pajak dan biaya hidup.
"Ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbicangan kami. Ada Mas Djarot, ada Pak Ahok, ada Mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika," ujar politikus PDIP Eriko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
"Dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa aja kejutan-kejutan nanti," sambungnya.
PDIP sendiri memperhatikan betul Jakarta yang tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara. Kini Jakarta sebagai Daerah Khusus Jakarta harus dipimpin sosok yang memahami masalah di daerah tersebut.
"Pemimpin DKJ nanti harus bisa menarik banyak hal, karena bukan menjadi ibu kota. Apakah menjadi daerah MICE yang menarik ataukah menjadi daerah wisata yang menarik," ujar Eriko.
"Bagaimana dengan polusinya, bagaimana dengan pembanguannya, bagaimana kalau ada bencana, bagaimana pula dengan banjir, banyak hal (yang harus diperhatikan)," katanya melanjutkan.
Diketahui, DPD PDIP DKI Jakarta membuka pendaftaran untuk bakal calon gubernur DKI Jakarta. Pendaftaran dibuka mulai 8 hingga 20 Mei 2024.
"Sebagai partai politik PDI Perjuangan memberi kesempatan bagi seluruh putra-putri terbaik untuk mendaftarkan dirinya menjadi bakal calon Kepala daerah Provinsi Daerah Khusus Jakarta," ujar Ketua Pelaksana Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Jakarta, Hendra Gunawan lewat keterangan tertulisnya, Senin (6/5/2024).