RN - Partai - partai yang kalah dalam perhelatan Pilpres seharusnya konsisten di luar pemerintahan. Jangan menjadi pedagang demokrasi dengan alasan untuk bertahan hidup.
Begitu dikatakan Manajer Riset dan Program, The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), Arfianto Purbolaksono menanggapi merapatnya sejumlah partai politik setelah kalah di Pilpres 2024.
“Seharusnya sih jangan ‘menjual’ demokrasi. Menjadi oposisi itu tugas mulia agar demokrasi bisa lebih sehat,” ujar Afianto.
BERITA TERKAIT :Afianto menegaskan, apa yang saat ini dipertontonkan partai politik (parpol yang kalah di Pilpres) adalah pragmatisme dalam memperebutkan kekuasaan belaka.