RN - Puluhan rumah warga rusak. Kerusakan akibat dampak meledaknya Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji rumah warga yang terdampak akibat kebakaran Gudmurah akan diberikan ganti rugi. Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mencatat, sebanyak 31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan pada Sabtu (30/3/2024) malam.
"Rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak atau bolong," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu usai melakukan asesmen langsung ke lokasi terdampak di Gunung Putri, Minggu (31/3/2024).
BERITA TERKAIT :Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen. Langkah itu dilakukan untuk menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi, hingga menentukan langkah penanganan.
Asmawa menyampaikan, Pemkab Bogor berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan pemerintah pusat untuk melakukan penanganan terhadap rumah yang rusak. "Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," ujarnya.
Seperti diberitakan, terdapat sekitar 65 ton amunisi kedaluwarsa yang meledak terletak di gudang nomor enam di bunker gudang munisi daerah (Gudmurah) Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Puluhan ton amunisi yang meledak menimbulkan kebakaran hebat terdiri berbagai macam ukuran. Beruntung dalam peristiwa ledakan tersebut tidak korban jiwa.
“Tidak ada, jadi memang tertutup, rapat di bunker. Memang antisipasi meledak itu sudah kita antisipasi mankanya kit buatnya di bunker bawa tanah dan dipake tanggul sehingga aman kalau meledak,” ujar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat konferensi pers, di lokasi kejadian, Ahad (31/3/2024).
Selain itu sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka bunker penyimpanan amunisi yang sudah kadaluwarsa tersebut tidak ada aliran listrik. Namun memang amunisi sudah kadaluwarsa tersebut sangat sensitif dan label. Sehingga jika terkena gesekan atau panas dapat memicu ledakan.
"Di dalam penggudangan itu tidak ada listrik. Jadi, memang steril, tidak ada kelistrikan, tidak ada karena itu memang sangat sensitif," terang Agus Subiyanto.