Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Johan Budi Terguling, Eks Jubir KPK Keok Dilibas Istri Bupati Trenggalek

RN/NS | Minggu, 03 Maret 2024
Johan Budi Terguling, Eks Jubir KPK Keok Dilibas Istri Bupati Trenggalek
Novita Hardini.
-

RN - Nama besar di Pemilu 2024 tidak jaminan. Sebab banyak nama besar ambruk di daerah pemilihan (dapil). 

Seperti mantan juru bicara (jubir) KPK Johan Budi. Dia diperkirakan ambruk dan keok disalip istri Bupati Trenggalek Novita Hardini.

Diketahui, Johan Budi merupakan petahana yang kembali maju lewat Dapil VII Jawa Timur yang meliputi Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Magetan dan Ngawi. Hasil suara sementaranya disalip Novita yang merupakan pendatang baru.

BERITA TERKAIT :
29 Caleg PDIP Jateng Terancam Tak Dilantik, Dampak Ganjar-Mahfud Ambruk? 
GMNI Tuding Caleg PDIP Inisial MN Di Dapil 6 Kabupaten Bekasi Bermasalah?

Berdasarkan real count KPU per Minggu (3/3/2024) pukul 00.00 WIB, perolehan suara Johan Budi berada di posisi ketiga di internal PDIP. Suaranya di bawah Budi Sulistyo Kanang 97,878. Lalu, Novita Hardini 81,845 serta Johan Budi 40,616.

Dari komposisi perolehan suara di Dapil VII Jatim, PDIP hanya berpotensi dapat 2 kursi.

Sementara itu, di dapil ini, ada 3 caleg petahana yang berpotensi gagal duduk kembali ke Senayan. Yakni Johan Budi Sapto Pribowo (PDIP), Sri Wahyuni (Partai Nasdem), dan Ibnu Multazam (PKB).

Saat dikonfirmasi, Sekretaris DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi mengakui, hanya Budi Sulistyo Kanang dan Novita Hardini yang berpotensi lolos ke Senayan dari PDIP Dapil VII Jatim.

"Kalau dari perhitungan di internal, ya Pak Kanang sama Bu Novita. Untuk Pak Johan Budi sepertinya tidak lolos. Bahkan kalau dari perhitungan kami, Bu Novita itu suaranya tertinggi di PDIP Dapil VII Jatim," kata Doding.

Disinggung angka pasti dari perhitungan PDIP, pihaknya belum bisa menyebutkan. Sebab, belum semua perolehan suara dari setiap PPK dilaporkan ke internal PDIP di Trenggalek.