RN - Mundurnya Maruarar Sirait dari PDIP bukan hal aneh. Dalam dunia politik loncat sana-sini adalah menjadi kebiasaan politisi.
Apalagi partai sekelas PDIP yang sudah jatuh bangun terhantam gejolak politik. Artinya, partai yang dikelola oleh Megawati itu sudah tahan banting menghadapi badai.
Jauh sebelum Ara sapaan akrab Maruarar Sirait, kader-kader senior PDIP pernah keluar dan membuat Partai Demokrasi Pembaruan atau PDP.
BERITA TERKAIT :Faktanya PDP tidak bertahan lama dan gagal lolos ke parlemen karena aturan parliamentary threshold (PT). Apalagi saat ini orang-orang beken di PDIP sebenarnya bukanlah karena sosoknya yang terkenal.
Tapi mereka ditempa di PDIP hingga akhirnya menjadi besar dan terkenal. Begitu juga dengan Ara.
Dalam perjalanan politiknya, Ara pernah menduduki kursi di DPR selama pada periode 2004-2009 dan 2009-2014. Pria kelahiran Medan, 23 Desember 1969 itu pernah menjadi anggota Komisi XI DPR.
Dia bergabung di PDIP sekitar tahun 1999. Saat Ara bergabung dengan PDIP namanya tidak dikenal dalam kancah politik nasional.
Artinya mundurnya Ara bukanlah hal yang besar dan penting. Karena partai yang baru ulang tahun ke-51 itu tetap banyak membibit kader-kader militan dan penuh daya juang tinggi.
Ara memang sempat keras saat fotonya mendadak hilang di akun IG milik Ganjar Pranowo. Entah apa maksudnya tapi hingga kini masih menjadi misteri.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, merespon mundurnya Maruarar Sirait dari PDIP. Ganjar menyebut keputusan Maruarar Sirait merupakan hak setiap orang.
"Itu hak semua orang," ucap Ganjar saat blusukan di Pasar Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (16/1/2024).
Ara memang dikenal sebagai politisi loyal. Walau terbuang di PDIP tapi jejaknya mengikuti sang ayah yakni almarhum Sabam Sirait yang mempunyai kedekatan dengan Megawati dan PDIP.
Gabung PSI?
Seperti diketahui, Maruarar atau Ara menyatakan pamit dari PDIP selepas mengunjungi markas PDIP.
Walau tidak menjawab, tapi desas-desus Ara akan bergabung ke PSI sudah santer. Salah satu alasan Ara mundur adalah mengikuti jejak politik Jokowi.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal, tetap bersama PDI Perjuangan tapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya. Saya mohon pamit, merdeka," kata Ara di DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Politik Loyal Itu Keniscayaan. Baca Edisi Cetak Radar Nonstop
Ara diketahui pamit dari PDIP karena mengikuti langkah politik Presiden Jokowi, merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. Ara menilai kepuasan masyarakat kepada Jokowi masih tinggi.
"Saya percaya dan saya cocok hati saya dan nurani saya, dan Bapak Jokowi banyak memanusiakan rakyat Indonesia, dan juga kami, dan juga seperti yang saya mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Dan saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang memilih mengikuti Bapak Jokowi," ucap Ara.
PSI sendiri siap memberikan karpet merah untuk Ara. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan sinyal mengajak Ara gabung.
"Salam dari kami dari Magelang, Bang @Maruarar_Sirait. Keputusan tidak mudah, mudah-mudahan tepat dan bermartabat," tulis Sekjen PSI Raja Juli seperti dikutip dari akun resmi X miliknya, Senin.