Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pentingnya Komunikasi Horizontal dalam Sebuah Organisasi

HW | Rabu, 27 Desember 2023
Pentingnya Komunikasi Horizontal dalam Sebuah Organisasi
Panji Baskhara Ramadhan
-

RN - Sebagai makhluk sosial, komunikasi menjadi hal sangat penting, karena komunikasi sudah hal yang sangat biasa kita lakukan.

Aktivitas komunikasi diperlukan untuk membuat kita tetap dekat antara satu sama lain, sekaligus bisa memperlancar sebuah hubungan, baik antar keluarga, teman maupun anggota organisasi.

Seperti yang dikatakan seorang ilmuwan politik terkemuka Amerika Serikat dan seorang pencetus teori komunikasi, Harold Dwight Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu, dan komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan.

BERITA TERKAIT :
Launching Produk Teranyar, X8 MAX Series, Sprite S2 dan Future Eyes Galaxy X3 Retouch Gemparkan Dunia

Komunikasi dalam organisasi, juga terbilang penting, karena menurut ahli bernama Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan, yang bergantung oleh satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.

Dalam artikel  ini, ada salah satu golongan komunikasi dalam organisasi yang masih digunakan dalam organisasi, yakni komunikasi horizontal.

Diketahui, Komunikasi horizontal merupakan tindak komunikasi yang berlangsung diantara sesama anggota yang memiliki kedudukan yang setara, atau komunikasi horizontal, dapat terjadi ketika ruang lingkup organisasi maupun perusahaan di antara orang yang memiliki kedudukan sejajar.

Contohnya adalah komunikasi antara para karyawan, komunikasi antar siswa, komunikasi antar guru dan lain sebagainya.

Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemechan masalah, saling berbagi informasi, upaya memecahkan konflik, membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Lalu, bagaimana dan apa yang terjadi bila komunikasi horizontal itu tak terjadi di dalam organisasi?

Ya, konflik yang terjadi di dalam organisasi pun tak kunjung rampung, bahkan tak adanya informasi yang dimana dapat menguntungkan organisasi itu sendiri, atau bahkan beberapa kegiatan yang direncanakan di dalam organisasi tersebut tidak berjalan dengan baik.

Setidaknya, dengan terjalinnya komunikasi horizontal ini dinilai bisa membawa perubahan yang signifikat terhadap organisasi tersebut.

Sebab, kelebihan dari komunikasi ini adalah akan terbentuknya suatu komunikasi yang santai dan tidak terlalu formal, sehingga apa yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik tanpa harus tertekan oleh jabatan atasan dan bawahan.

Maka disimpulkan, komunikasi horizontal yang baik akan mengakibatkan pegawai dapat saling berbagi informasi yang penting soal bagaimana cara atau teknik agar tujuan organisasinya dapat tercapai. 

Sehingga managemen organisasi dinilai perlu mendorong komunikasi horizontal antara karyawan terutama pada situasi organisasi yang kompleks imana koordinasi kerja dan penyelesaian masalah sangat dibutuhkan.

Bila diperinci, Ada enam tujuan dari komunikasi horizontal menurut ali bernama Purwanto, yakni untuk mengkoordinasikan penugasan kerja, berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan.

Untuk memecahkan masalah, untuk memperoleh pemahaman bersama, untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan, sekaligus untuk menumbuhkan dukungan antarpesona.

Namun, dalam berkomunikasi, ada saja hambatan-hambatan menyebabkan tujuan organisasi tersebut menjadi tidak tercapai. Dalam komunikasi horizontal ini, juga bisa mengalami hambatan-hambatan.

Diketahui, ada beberapa hambatan yang berpotensi memperlambat atau menyimpangkan komunikasi efektif menurut ahli bernama Robins (2008), antara lain, penyaringan (Filtering), persepsi selektif, kelebihan informasi, emosi, bahasa, hingga kesulitan dalam berkomunikasi.

Namun cara mengatasinya, bisa dilakukan secara langsung seperti rapat kerja, dan tidak langsung seperti lisan dan tertulis.

Penulis : Panji Baskhara Ramadhan

Mahasiswa Magister Komunikasi Universitas Paramadina