RN - Jakarta kembali dilanda banjir. Ironisnya sebaran air bah meluas. Dari 45 RT kini mennjadi 69 RT.
Kawasan bandaran Kali Ciliwung menjadi yang terparah. Seperti di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Timur ketinggian air mencapai 180 cm.
Banjirnya Jakarta bisa membuat pamor Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono alias HBH bisa lenyap.
BERITA TERKAIT :"DKI yang terus dilanda banjir bisa merugikan HBH. Pamor HBH bisa lenyap itu kalau DKI terus kelelep," ungkap penngamat politik Tamil Selvan kepada wartawan, Kamis (30/11).
Tamil menilai jika HBH ingin maju pada Pilkada DKI 2024 harus mampu menghadang banjir. "Elektabilitas dan pamor HBH bisa rusak dan turun," terangnya.
Di Jakarta Timur tepatnya Kelurahan Bidara Cina ada sekitar puluhan atau ratusan rumah dari tujuh RT yang rumahnya terendam banjir. Banjir luapan Kali Ciliwung itu dengan ketinggian 50 sampai 155 cm.
"Iya mas banjir. Katanya Pak Pj mau benahi banjir tapi rumah kami kelelep lagi nih," keluh warga di Bidara Cina.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan penambahan titik yang terendam banjir hingga Kamis (30/11) siang. Kini, tercatat ada 69 RT dari yang sebelumnya 45 RT.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 45 RT menjadi 69 RT atau 0,22 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," dikutip dari laporan BPBD.
Puluhan RT itu tersebar di Jakarta Selatan hingga Jakarta Timur. Di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, ketinggian air lebih dari dua meter.
BPBD mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. BPBD juga mengaku telah mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi.
Hingga pukul 23:30 WIB air mulai berangsur surut. "Tinggal nunggu air surut. Kita begadang nih bersihkan rumah," ungkap warga Kelurahan Kampung Melayu, Jaktim yang ketinggian air hampir dua meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di mayoritas wilayah Indonesia, termasuk kawasan Jabodetabek, mulai November 2023.
Sementara itu, periode puncak musim hujan diprediksi umumnya terjadi pada awal-awal tahun, yakni Januari dan Februari 2024. Saat musim hujan terjadi, warga juga diminta waspada dengan adanya bencana longsor.
Tercatat ada 21 lokasi yang rawan longsor. Di Jakarta Barat meliputi Kecamatan Kembangan. Kemudian di Jakarta Pusat, yakni Kecamatan Menteng.
Selanjutnya di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Tebet. Sedangkan di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
Data Banjir Kamis (30/11/2023):
Jakarta Selatan
Kelurahan Pondok Pinang
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 30 cm
- Penyebab: Kali Pesanggrahan
Kelurahan Rawajati
- Jumlah: 12 RT
- Ketinggian: 70 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Kelurahan Pejaten Timur
- Jumlah: 6 RT
- Ketinggian: 80 sampai 160 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Jakarta Timur
Kelurahan Bidara Cina
- Jumlah: 7 RT
- Ketinggian: 50 sampai 155 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Kelurahan Kampung Melayu
- Jumlah: 23 RT
- Ketinggian: 30 sampai 175 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Kelurahan Balekambang
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 150 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Kelurahan Cawang
- Jumlah: 9 RT
- Ketinggian: 55 sampai 245 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung
Kelurahan Cililitan
- Jumlah: 9 RT
- Ketinggian: 30 sampai 180 cm
- Penyebab: Kali Ciliwung & Kali Item