RN - Pengidap penyakit cacar monyet atau mpox terus bertambah. Jakarta menjadi daerah terparah.
Dari 57 kasus di Indonesia ada 42 orang yang kena di Jakarta. Data ini bisa jadi bukti kalau lelaki di ibu kota doyan jajan seks.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sudah ada 57 kasus cacar monyet atau mpox yang terjadi di Indonesia. Wilayah yang terdampak paling banyak diketahui adalah DKI Jakarta dengan berjumlah 42 pasien.
BERITA TERKAIT :Selain itu beberapa daerah lain juga turut terdampak cacar monyet, diantaranya Banten enam pasien, Jawa Barat enam pasien, Jawa Timur dua pasien, dan Kepulauan Riau satu pasien.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr Farchanny menjelaskan saat ini para pasien masih didominasi dengan jenis kelamin laki-laki dengan usia terbanyak pada kelompok 30-39 tahun diikuti dengan rentang usia 25-29 tahun. Tentunya hal itu dikarenakan tidak terlepasnya perilaku seksual sesama jenis.
“Jakarta aktif melakukan penemuan kasus, itu yang pertama. Kemudian juga kita berkomunikasi dan berkoordinasi erat dengan LSM yang membidangi HIV-Aids, dan juga kita ketahui bersama kasus HIV-Aids saat ini di Jakarta juga banyak. Lebih banyak daripada daerah-daerah lain. Itu yang menyebabkan kasus di DKI Jakarta masih menjadi lebih banyak dari daerah lain,” kata dr Hanny, dikutip dalam acara Konferensi Pers tentang Fatalitas Kasus Mpox di Indonesia belum lama ini.
Tidak sampai di situ, bahkan saat ini Kemenkes juga sudah melaporkan kalau ada satu pasien cacar monyet di Indonesia yang meninggal dunia. Akan tetapi bukan dikarenakan infeksi penyakiut tersebut, melainkan adanya riwayat penyakit komorbid yang menyebabkannya meninggal dunia.
Pasien yang tidak diketahui identitasnya itu merupakan pasien rujukan yang dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam kondisi bermasalah dan harus menjalani operasi di RSCM.
“Sehingga kondisi pasien, penyebab meninggalnya bukan karena Mpox. Karena komorbid lainnya. Tentu saja kita gak perlu khawatir, kasus Mpox ini secara umum bisa diatasi. Sehingga masyarakat nggak perlu khawatir bahwa kasus berat ini sangat kecil,” ucapnya.