RN - Warga Jakarta yang rawan banjir sebaiknya waspada. Sebab, sebentar lagi Jakarta akan memasuki musim hujan.
Ibu kota terakhir dilanda banjir pada Sabtu (4/11). Sekitar 54 RT dan beberapa ruas jalan terendam banjir.
Diketahui, Dinas SDA memiliki 549 unit pompa stasioner di 195 lokasi. Lalu di pintu air sebanyak 799 unit di 547 lokasi, pompa mobile sebanyak 566 unit, dan alat berat sebanyak 240 unit.
BERITA TERKAIT :Sementara BPBD DKI Jakarta mengatakan puncak musim hujan di wilayahnya diprediksi terjadi pada Februari 2024.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji awalnya menjelaskan, merujuk pada penjelasan BMKG, fenomena El Nino moderat diprediksi berlangsung hingga Februari 2024. Di sisi lain, IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kondisi positif dan diprediksi bertahan hingga akhir 2023. Meskipun fenomena El Nino menguat, kekeringan/dampaknya akan berakhir begitu musim hujan datang.
"Musim hujan di Indonesia biasanya disebabkan oleh Monsun Asia. Monsun Asia merupakan angin yang bergerak dari arah barat Indonesia yang membawa massa udara lebih banyak yang menyebabkan gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).
"Fenomena ini diprediksi mulai aktif memasuki wilayah Indonesia pada November 2023, namun datang lebih lambat dari biasanya, sehingga diprakirakan awal musim hujan 2023/2024 di wilayah Provinsi DKI Jakarta terjadi pada bulan November tahun 2023 dan puncaknya terjadi pada bulan Januari-Februari tahun 2024," sambungnya.
Isnawa menuturkan berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. Di antaranya melakukan koordinasi dengan pemerintah dan lembaga perihal penanggulangan bencana.
"Menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website bpbd.jakarta.go.id," ujar Isnawa.
Selain melalui website, menurut Isnawa, pihaknya bakal memberikan informasi peringatan dini kenaikan TMA melalui disaster early warning system (DEWS). Lebih jauh, Pemprov DKI juga menyiagakan sebanyak 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta. Hal itu bertujuan sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
"Melakukan pengecekan sarana prasarana yang meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, pelampung, melakukan apel siaga bencana dan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir, serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir," jelasnya.