RN - Demokrat sepertinya sudah gerah dengan posisinya sebagai oposisi. Partai besutan SBY itu ingin masuk pemerintahan jika Prabowo-Gibran menang.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui, keinginan partainya bisa masuk kembali ke pemerintahan ketika pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.
Selain itu, Demokrat juga bertekad bisa mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran jika nantinya memenangkan kontestasi.
BERITA TERKAIT :"Kita ingin bukan hanya ingin kembali ke pemerintahan, Insya Allah jika Pak Prabowo menang masuk ke pemerintahan nasional. Tapi juga ingin mengawal pemerintahan beliau (Prabowo-Gibran)" kata AHY seusai memberi pembekalan seluruh Caleg DPR RI dari Demokrat di Hotel Aston, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (20/11/2023).
AHY menjelaskan, pembekalan tersebut 580 caleg DPR RI dari 84 dapil, mulai Aceh hingga Papua untuk meraih suara maksimal pada Pileg 2024. Kepada para caleg Demokrat, Agus menekankan, untuk bisa mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran jika menang, maka harus bisa meraih kursi maksimal di DPR.
"Jika Demokrat kuat di Senayan, di Parlemen, maka kita bisa mengawal kebijakan-kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin Pak Prabowo di masa mendatang," ujar AHY.
Dia menjelaskan, dalam pembekalan yang dilakukan, dibedah apa saja yang menjadi tantangan dan peluang yang dihadapi di lapangan. AHY berharap, para caleg bisa memanfaatkan tiga bulan tersisa sebaik mungkin untuk bisa meraih hasil maksimal.
"Seluruh caleg untuk bisa meningkatkan performance-nya, meningkatkan keterkenalannya, juga mendekatkan dengan konstituen di dapil masing-masing," kata AHY.
Dia pun menyampaikan, berdasarkan hasil survei internal, ada beberapa dapil yang memang hasilnya sudah baik. AHY pun optimistis bisa mendapatkan kursi sesuai target dari dapil tersebut. Namun, kata dia, ada juga beberapa dapil yang masih sangat rawan tergusur.
"Ada juga yang masih rawan, yang kalau gak kerja keras, gak serius, bisa tidak dapat kursi. Padahal kita punya target. Mau itu target minimal, maupun target optimal," ucap putra sulung presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.