RN - Mauricio Pochettino menilai melatih Chelsea saat ini lebih sulit, dibanding ketika dulu menangani Tottenham Hotspur. Tekanan untuk The Blues yang mayoritas dihuni para pemain muda disebut lebih besar.
Sejak ditunjuk melatih Chelsea musim panas lalu, Pochettino belum mampu mengangkat performa timnya ke papan atas. Raheem Sterling cs masih tertahan di urutan 12 dengan 12 poin dari 10 pertandingan.
Chelsea saat ini memang berbeda dengan dulu. Todd Boehly sebagai pemimpin baru lebih mengutamakan pembelian para pemain muda potensial ketimbang para bintang yang berharga mahal. Hanya saja, hal ini membuat mereka butuh waktu lama untuk tampil impresif.
Namun efek sejarah di masa lalu membuat Chelsea dituntut untuk bisa segera tampil maksimal. Ini yang membuat Pochettino merasa kesulitan.
"Sulit membuat perbandingan (Tottenham dan Chelsea) karena saat saya datang (ke Tottenham), kami baru ditinggal (Luka) Modric dan (Gareth Bale) setahun sebelumnya," ujar Pochettino, seperti dikutip dari Mirror.
"Mereka lalu merekrut pemain pengganti dan memulai proyek pemain muda yang diisi Harry Kane, Eric Dier, Dele Alli, Ryan Mason, Nabil Bentalebm dan Son Heung-min. Di sini (Chelsea), permulaannya lebih sulit, karena dengan tim muda yang ada, lebih sulit menemukan cara tampil bagus."
"Para pemain muda ini dituntut segera tampil bagus. Di Spurs, saat itu ada para pemain berpengalaman dan kami akhirnya memutuskan melepas mereka. Namun yang muda-muda sudah berlatih 4-5 bulan untuk memahami cara kerja yang ada," jelas Pochettino.
Pochettino pernah melatih Tottenham pada 2014-2019 dan menjadikan tim asal London Utara itu salah satu tim papan atas Eropa. Meski gagal meraih trofi, mereka pernah menjadi runner-up Premier League, runner-up Piala Liga Inggris, dan runner-up Liga Champions.