Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Karakter Depok Beda Dengan Jawa, Idris Lagi Takuti Kaesang Ya?

RN/NS | Senin, 26 Juni 2023
Karakter Depok Beda Dengan Jawa, Idris Lagi Takuti Kaesang Ya?
Wali Kota Depok M Idris.
-

RN - Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo bakal maju di Pilkada Depok. Saat ini spandu dan baliho Kaesang sudah menjamur di Depok.

Sementara Wali Kota Depok Mohammad Idris pun memberikan masukan kepada siapapun yang maju, termasuk Kaesang Pangarep terkait bagaimana memimpin Kota Depok.

"Ya silakan saja, saya kan sudah memberikan kriteria ya, pokoknya Depok ini adalah warganya cerdas, LSM-nya banyak," ujar Idris.

BERITA TERKAIT :
Kaesang Sebut Istrinya Gak Maju Bupati Sleman, Percaya Gak Ya?
Panasi Nama Kaesang Jadi Gubernur DKI, Emang Bisa PSI Lawan Mesin PDIP Dan PKS?

Dia menjelaskan, Kota Depok merupakan daerah urban dan dikelilingi lima daerah metropolitan. Idris mengingatkan, jangan menjadikan Kota Depok sebagai percobaan pada Pilkada Kota Depok apabila belum memahami karakter Kota Depok.

"Saya tawarkan jangan coba-coba jadi calon Wali Kota di Kota Depok kalau belum memahami tentang karakter Depok," jelas Idris.

Dia mencontohkan, karakter suku Betawi berbeda dengan suku Jawa, walaupun di Kota Depok penduduknya banyak berasal dari suku Jawa.

"Orang Betawi sini dengan orang Jawa tuh beda, walaupun di Depok banyak orang Jawa, mereka di Depok sudah berinteraksi dengan masyarakat urban, makanya harus belajar banyak dulu," ucap Idris.

Idris mengungkapkan, pembelajaran karakter masyarakat Depok tidak hanya ditujukan kepada Kaesang, namun kepada siapapun yang ingin mencalonkan diri pada Pilkada Kota Depok. Menurutnya, banyak orang Depok tidak paham tentang Kota Depok karena kesibukan aktivitas di luar Depok mulai pagi hingga malam.

"Ada orang Depok yang nggak paham tentang Depok karena Depok hanya dijadikan tempat tidur, pagi kerja dan pulang malam, ini orang nggak kenal Depok jadi harus dengan ya kenal Depok," ungkap Idris.

Tidak hanya itu, lanjut Idris, apabila terpilih menjadi Wali Kota Depok, maka harus peduli dan bekerja untuk masyarakat Kota Depok. Dia tidak ingin, Wali Kota terpilih hanya bekerja untuk partai dan tidak peduli dengan masyarakat Depok.

"Kalau sudah jadi Wali Kota walaupun kemarin hanya diusung dengan beberapa partai, sudah dia kerja untuk warga masyarakat kota Depok," tegas Idris.

Dinasti Politik

Kaesang Pangarep sudah haikul yakin akan maju di Pilkada Depok. Putra bungsu Jokowi ini akan bertarung melawan dominasi PKS.

Tapi, Kaesang bukan berarti minim bully. Dia habis dibully soal dinasti politik. Tak mau adiknya kena bully, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan warga tak harus memilih Kaesang Pangarep apabila tak menyukai sosok anak bungsu presiden Joko Widodo tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya awak media apakah tidak takut jika Kaesang maju Depok 1 disebut sebagai dinasti politik.

"Wis malesi jawabe, soale aku mbolan mbaleni terus," kata Gibran ketika ditemui di balai kota Solo, Rabu (14/6/2023).

Putra sulung presiden Joko Widodo tersebut mengatakan warga yang tak suka dengan Kaesang berhak untuk tidak memilihnya. Sebab tak ada keharusan untuk memilih Kaesang.

"Intine nek ngak seneng, nggak suka kaesang, nggak usah dipilih. Gak ada kewajiban kok untuk milih Kaesang ya," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memberi respons soal video Kaesang Pangarep yang berniat maju ke Depok 1. Namun, ia mengaku tak tahu menahu lantaran baru pulang dari Korea Selatan.

Hal tersebut disampaikan Gibran ketika ditemui di Rumah Dinas Wali Kota, Loji Gandrung, Senin (12/6/2023). Namun, ia mengaku tidak tahu menahu terkait kabar tersebut.

Ketika disinggung soal apakah pihak keluarga telah merestui terkait niat Kaesang, Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengungkapkan bahwa idealnya restu itu dari warga setempat.

Disinggung soal bagaimana pendapatnya sebagai kakaknya soal niat Kaesang maju Depok 1, Gibran memasrahkan hal tersebut pada Kaesang. "Terserah Kaesang, monggo ya, (cocok berpolitik cocok) Ya terserah Kaesang," katanya.