Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Rakyat Alergi dengan Capres yang Terseret Kasus Dugaan Korupsi Formula E, SDR: Jangan Sampai Pilih Tikus Dalam Karung!

CR | Selasa, 03 Mei 2022
Rakyat Alergi dengan Capres yang Terseret Kasus Dugaan Korupsi Formula E, SDR: Jangan Sampai Pilih Tikus Dalam Karung!
Direktur Eksekutif SDR Hari Purwanto -Net
-

RN - Studi Demokrasi Rakyat (SDR) memastikan bahwa rakyat Indonesia bakal alergi dengan Capres yang terlibat kasus dugaan korupsi, termasuk pada kasus Formula E.

"Pasti akan berpengaruh, karena rakyat bakal alergi dengan capres yang terlibat korupsi. Maka dari itu, penuntasan kasus ini (Formula E) secepatnya perlu dilakukan oleh KPK agar tidak ada capres yang merasa tersandera dan agar rakyat tidak memilih tikus dalam karung," tegas Direktur Eksekutif SDR Hari Purwanto, hari ini.

Tetapi, kata Hari, jika disebutkan kasus ini sengaja untuk menjegal Anies Baswedan sebagai Capres, maka perlu diingat kembali bahwa KPK sudah hampir setahun lalu sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kala itu Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Jakpro Nyerah Soal Formula E, Iwan Takwin Lempar Handuk?
Bek Liverpool Jadi Bos Tim F1

"Pertanyaannya, kenapa saat itu tidak segera dituntaskan. Anies Baswedan kan juga punya Tim KPK yang dibayar APBD. Kalau tim itu bekerja, mestinya tidak bakal ada indikasi korupsi. Jangan-jangan proyek ini menjadi kasus justru karena ada masukan yang keliru dari KPK versi AB ini," sebutnya.

Tampaknya, kata Hari, KPK perlu juga memeriksa dedengkot KPK versi Anies yang pernah menjadi pimpinan KPK beneran. Apalagi yang bersangkutan jug punya track record merekayasa saksi di MK.

Hal ini bukan penjegalan, tetapi hal itu merupakan salah satu handicap AB. Penghalang terbesar AB untuk maju menjadi Capres. Hal ini juga yang diyakini membuat koalisi partai masih setengah hati mendukung AB. 

"Terbukti belum ada deklarasi bersama. Partai pendukung AB adalah partai yang memiliki sejarah kelam dengan KPK. Apalagi saat ini para pendukung AB di KPK sudah mulai dipreteli oleh Firli," pungkasnya.