Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Patrice Evta Ikut Puasa Ramadhan

ERY | Kamis, 20 April 2023
Patrice Evta Ikut Puasa Ramadhan
Patrice Evra - Net
-

RN – Patrice Evra membuat video soal pengalamannya berpuasa di bulan suci Ramadhan tahun ini. Eks pemain Manchester United dan Juventus itu mengaku cukup sulit.

Evra memang bukan seorang muslim, tapi dia cukup menghormati orang berpuasa. Dalam video di akun Instagram pribadinya, pria asal Prancis itu berbagi pengalaman di bulan Ramadhan.

Evra menilai bagian terberat dari berpuasa ketika selepas latihan. Bukan karena lapar, tapi karena tubuh mengeluarkan begitu banyak cairan.

BERITA TERKAIT :
Erik ten Hag Betah Garap Setan Merah
Setan Merah Bakal Cuci Gudang

"Assalamualaikum saudara muslim saya, juga saudara non muslim saya. Saya cuma mau berbagi pengalaman saya berpuasa ramadan ini. Saya melihat tidak mudah di satu sisi. Saya kesulitan," kata Patrice Evra dalam video tersebut.

"Ya anda tahu, ketika selesai latihan, semisal saya menyelesaikan gym lalu ke sauna, badan Anda jadi keringat, itu bagian paling menantangnya. Kalau soal tidak makan, itu sih paling mudah, karena biasanya saya hanya makan sekali dalam sehari," katanya.

Evra juga mengajak orang tidak menyindir yang tidak kuat berpuasa. Ia menilai, hanya Allah layak menilai. "Jadi saya ingin anda berbagi juga soal kesulitan anda. Ini juga sudah memasuki tiga hari-empat terakhir, jadi kita akan menyelesaikan bagian terpenting ini. Saya cuma ingin memberi dukungan, cinta, juga untuk mengajak berhenti menghakimi orang untuk memintanya berbuka tepat waktunya, atau saat orang memilih tidur seharian. Saya pikir hanya Allah yang bisa menilainya," ujarnya.

"Jadi biarkan orang melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan puasanya. Saya tak tahu anda bisa membatalkan puasa saat terbang dengan pesawat, sebab saya tetap berpuasa di pesawat. Tapi ini saya, Patrice," tambahnya.

"Jadi kita seharusnya tidak menghakimi orang lain dan biarkan saja, sebab kita semua harusnya bersama-sama. Contohnya jika dia cuma puasa satu atau minggu atau dua minggu saja, tapi mungkin tahun depan bisa sebulan penuh, itulah maksud saya. Kita tak lebih baik dari orang lain,” imbuh Evra.