Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Aksi Demo Pendukung Anies untuk Lemahkan Penyelidikan KPK Usut Formula E, Pengamat: Ingat KPK Tak Bisa Diintervensi!

CR | Selasa, 19 April 2022
Aksi Demo Pendukung Anies untuk Lemahkan Penyelidikan KPK Usut Formula E, Pengamat: Ingat KPK Tak Bisa Diintervensi!
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS -Net
-

RN - Arah dan tujuan pergerakan para pendukung aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para relawan dan simpatisan Anies Baswedan jelas sebagai upaya untuk melakukan pelemahan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPK) dan juga pemerintahan Joko Widodo.

Begitu dikatakan Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS, hal ini diperkuat dengan pernyataan mantan Ketua KPK Saut Situmorang dan Abdullah Hehamahua yang berdiskusi tentang Firli namun membuat pernyataan meminta Jokowi mundur.

“Saya melihat tujuan dari para relawan dan simpatisan Anies Baswedan melakukan aksi ke KPK bukan untuk melakukan kritik dan koreksi terhadap kinerja lembaga anti rasuah tersebut, akan tetapi karena ingin mempengaruhi keputusan KPK yang sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus Formula E,” beber Fernando EMaS, hari ini.

BERITA TERKAIT :
Jakpro Nyerah Soal Formula E, Iwan Takwin Lempar Handuk?
Bek Liverpool Jadi Bos Tim F1

Padahal, terang Fernando EMaS, siapapun tidak bisa melakukan intervensi terhadap keputusan Pimpinan KPK termasuk dalam hal penghentian pejabat KPK seperti Brigjen Endar Priantoro.

Pimpinan KPK dalam membuat keputusan tentunya untuk kepentingan kinerja dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sebagai mantan pimpinan KPK seharusnya memahami bahwa Pimpinan KPK melakukan tugasnya dalam menegakkan hukum tanpa ada suatu intervensi dari pihak manapun, termasuk Presiden Jokowi.

“Sepertinya keberpihakan mereka terhadap Anies Baswedan telah membuat abai terhadap pemahaman mereka mengenai hukum dan juga independensi KPK yang tidak bisa diintervensi oleh kekuasaan,” pungkas Fernando EMaS.