RN – Barcelona menuntut Javier Tebas lengser dari jabatan presiden LaLiga. Hal ini sebagai akibat pernyataan Tebas, terkait kasus skandal suap wasit.
Pernyataan resmi dikeluarkan Barcelona pada Senin (3/4) malam WIB. Barca keberatan dengan klaim Tebas yang diterbitkan media Spanyol, La Vanguardia.
Tebas dianggap memberi bukti palsu yang menyudutkan Barcelona. Bukti tersebut merujuk pada tuduhan skandal suap wasit yang dilakukan Los Cules.
BERITA TERKAIT :Seperti diketahui, Barcelona diduga menyuap eks wakil presiden Komite Wasit Spanyol (CTA), Jose Maria Enriquez Negreira. Blaugrana membayar Negreira 8,4 juta euro dalam rentang 2001-2018.
"Mengingat beratnya informasi yang muncul hari Senin, 3 April 2023 di La Vanguardia, di mana presiden LaLiga Javier Tebas dikaitkan dengan presentasi bukti palsu kepada jaksa penuntut umum untuk memberatkan klub kami, FC Barcelona ingin mengungkapkan kemarahan, kemarahan, dan kecemasan," begitu isi pernyataan resmi Barcelona.
"Untuk alasan itu, kami mendesak presiden LaLiga tampil di depan umum untuk menjelaskan dirinya sendiri, di luar tweet yang dikirim pada dini hari oleh Mr. Tebas, dengan kurangnya pembelajaran dan nada mengancam," lanjut pernyataan tersebut.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, sebelumnya membantah klubnya menyuap Negreira. Kasus ini disebutnya sebagai kampanye hitam untuk menjatuhkan citra Blaugrana.
Barcelona bahkan menuntut beberapa jurnalis dan media Spanyol yang memberitakan kasus suap Negreira. Los Cules juga meminta para penggemar untuk melaporkan pemberitaan yang menjelekkan klub.
"Pelecehan ini melibatkan sekelompok outlet media dan penulis opini dengan berbagai tingkat niat dan dengan LaLiga mengipasi api di belakang layar melawan Klub, dengan kontribusi dari presidennya yang hanya pergi ke satu arah: mencoba mengutuk kami di hadapan publik sebelum fakta terungkap," tulis Barcelona.
"Ini bukan pertama kalinya presiden LaLiga menggunakan senjata media yang dimilikinya untuk merusak FC Barcelona, namun, berbeda dengan omong kosongnya yang biasa, kami tidak pernah membayangkan bahwa dia dapat mencoba memberatkan klub kami dengan bukti palsu,” demikian pernyataan Barcelona.