RN – Para pemain Muslim di Premier League Inggris akan diberikan jeda waktu untuk berbuka puasa, selama bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Hal ini menjadi kesepakatan antara operator Liga Primer Inggris, dengan para kapten tim dan pemain beragama Islam.
"Seperti tahun sebelumnya, musim ini kapten klub dengan pemain Muslim bersepakat dengan ofisial pertandingan Premier League untuk melakukan jeda sebentar dalam pertandingan agar para pemain atau ofisial pertandingan dapat berbuka puasa," tulis keterangan resmi di laman resmi Liga Inggris.
BERITA TERKAIT :Kebijakan ini sudah dilakukan pada musim sebelumnya di tahun 2021. Saat itu dibuat kesepakatan untuk memberikan kesempatan kepada pesepak bola muslim untuk berbuka di tengah-tengah pertandingan.
Pada pertandingan antara Leicester City melawan Crystal Palace pada 26 April 2021, laga sempat jeda saat tendangan gawang sambil menunggu pemain Leicester Wesley Fofana dan pemain Palace Chikhou Koyate, untuk berbuka dengan minum air dan asupan jelly energi.
Salah satu pemain muslim Everton, Abdoulaye Doucoure menyatakan, dirinya selalu berpuasa di bulan Ramadan. Dia mengaku tidak pernah bermasalah pada kondisi fisiknya kendati tetap harus latihan dan menjalani pertandingan di siang hari.
"Saya berpuasa setiap hari, saya tidak melewatkan satu hari pun. Itu sudah menjadi normal dan sangat mudah bagi saya," kata Doucoure.
“Latihan di bulan Ramadhan masih sama, tapi jika kami pergi untuk pertandingan tandang, kami mungkin perlu menunda makan dari yang lain, jadi koki menyiapkan makanan untuk kami, memastikan semuanya serasa seperti di rumah."
"Kami mendapatkan makanan halal, jadi tidak ada masalah," kata Doucoure yang menjalani ibadah puasa bersama pemain muslim Everton lainnya, Idrissa Gueye dan Amadou Onana.