RN - Pandangan pengamat politik Rocky Gerung bahwa permainan dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik atau Formula E, sebagai telah didesain untuk menjebak mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ini adalah pandangan atau analisis yang sesat karena tidak didasarkan pada fakta-fakta yang sebenarnya.
Sebab, kasus dugaan korupsi Formula E di KPK merupakan kasus dugaan korupsi dimana KPK merespons Laporan Masyarakat kepada KPK bahwa dalam penyelenggaran proyek Foemula E terjadi tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan Anies Baswedan.
Demikian dibeberkan Koordinator TPDI & Advokat PERADI, Petrus Selestinus, sudah bukan rahasia lagi jika selama ini Anies Baswedan menjadikan proyek Formula E sebagai proyek ambisius dan mascotnya selama kepemipinannya 5 tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta. Maka sebagai pejabat publik setiap langkah Anies Baswedan selalu menjadi perhatian publik, hari ini.
BERITA TERKAIT :“Karena itu, ketika terdapat dugaan terjadinya kebocoran dan penyalahgunaan anggaran Formula E, maka orang yang paling disorot oleh publik termasuk Rocky Gerung adalah Anies Baswedan, apalagi dalam kasus Formula E, Anies Baswedan berada dalam posisi potensial untuk dimintai pertanggung- jawaban pidana oleh KPK,” ujar Selestinus.
Anies Baswedan dan TGUPP
Di awal pemerintahannya, Anies Baswedan membentuk sebuah Tim yang diberi nama TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan), termasuk di dalamnya untuk bidang pencegahan korupsi yang dipimpin oleh mantan Ketua KPK Bambang Widjojanto, dan kawan - kawan.
“Karena itu mustahil dan tidak berdasar kalau Proyek Formula E didesain untuk menjebak Anies Baswedan, apalagi untuk menghalangi cita-cita Anies menuju pencapresan 2024. Karena itu jika terjadi desain, maka yang mendesain adalah Timnya Anies Baswedan sendiri dengan segala assesoris kekuasaan termasuk TGUPP yang bertanggung jawab,” tegas Selestinus.
Selestinus menambahkan, Rocky Gerung jangan menggunakan kaca mata kuda dalam melihat kasus Formula E, lantas dengan gampang mencari kambing hitam dengan cara menuduh ada pihak-pihak yang mendesain untuk menjebak Anies Baswedan.
“Anies Baswedan katanya pintar, ko mudah dijebak dan untuk apa dijebak segala,” cetus Selestinus.
Lebih lanjut Selestinus mengatakan, karakter dasar sebuah kekuasaan itu adalah korup, dan selalu menciptakan ruang untuk korupsi. Karena itu ketika terjadi korupsi di era Anies Baswedan, maka tanpa perlu disain macam-macam Anies Baswedan harus bertanggung jawab, karena Anies Baswedan adalah pengelola APBD DKI selama dia menjadi Gubernur.
“Di sini Rocky Gerung melacurkan intelektualnya sekedar basa - basi membela Anies Baswedan,” pungkas Selestinus.