Dicuekin Hanura Dan Gak Akur Dengan OSO, Wiranto Dapat Tempat Terhormat Di PAN
RN - Partai Amanat Nasional (PAN) tak mau menjadi partai gurem di 2024. Usai ditinggal Amien Rais, partai yang dimpin Zulkifli Hasan itu menggaet tokoh parpol dan artis.
Salah satunya adalah Wiranto. Mantan Menkopolhukam itu bakal mendapatkan tempat terhormat di PAN. Diketahui, Wiranto saat ini seperti dicuekin Hanura.
Padahal pendiri Hanura adalah Wiaranto. Konflik antara Wiranto dan Oesman Sapta Odang alias OSO membuat Wiranto tersingkir.
BERITA TERKAIT :Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Tim Samurai Biru Bakal Beri Skuad Garuda Permainan Sengit
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan bahwa seorang tokoh dengan kaliber sebesar mantan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto akan menempati posisi yang terhormat di dalam partai. Ia tidak menyebutkan posisi yang dimaksud.
"Saya tidak mau berandai-andai, tetapi seorang tokoh sekaliber beliau itu akan menempati posisi yang sangat terhormat di dalam partai,? ucap Eddy kepada wartawan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Jumat (17/2).
Pernyataan tersebut merupakan jawaban Eddy ketika disinggung mengenai posisi apa yang pas untuk Wiranto apabila Wiranto resmi menjadi bagian dari PAN.
Dalam kesempatan tersebut, Eddy menyatakan bahwa ia tidak menyangkal kabar berpindahnya Wiranto dari Partai Hanura ke PAN. Akan tetapi, kepastian mengenai kabar tersebut akan disampaikan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
"Saya tidak menyangkal, tapi kepastiannya akan disampaikan oleh Pak Zul(Zulkifli Hasan),? ucap Eddy.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, kabar terkait berpindahnya Wiranto dari Partai Hanura ke PAN dilontarkan politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir pada Kamis (16/2).
"Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," kata Inas kepada wartawan.
Inas menyebut partainya tentu akan merasakan kehilangan sosok Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu yang telah berjasa mendirikan Partai Hanura dan melahirkan anggota-anggota dewan yang sempat duduk di parlemen.
