RN - Menteri BUMN Erick Thohir sebaiknya konsen mengurus kinerja BUMN. Sebab, jika dia sibuk dengan urusan politik pastinya BUMN akan kembali remuk.
Erick pamer keberhasilan kinerja BUMN. Perusahaan plat merah itu dinilai untung Rp 303,7 triliun pada 2022. Keuntungan itu naik Rp 179 triliun dari laba bersih konsolidasi pada 2021.
Ucapan Erick ini saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/2/2023).
BERITA TERKAIT :Tapi, DPR berharap Erick tetap konsisten bekerja. Sebab saat ini Erick bakal disibukan dengan urusan politik seperti pencalonan ketua umum PSSI hingga Pilpres.
Diketahui, nama Erick lagi terus disebut-sebut sebagai calon wakil presiden (cawapres). Bahkan, mantan bos Inter Milan itu juga getol menghadiri acara partai terutama di PPP.
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono membenarkan banyak kadernya yang menginginkan untuk dapat mengusung Erick Thohir. Terutama untuk mengisi posisi cawapres PPP.
Meski demikian dirinya mengakui tidak bisa mengambil keputusan sendiri. terutama dalam menentukan tokoh nasional yang bakal diusung PPP untuk ikut dalam pertarungan Pilpres mendatang.
Dia menyebutkan bahwa keputusan penentuan figur secara resmi akan diumumkn pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP. Hal demikian tentu telah diatur sesuai dangan mekanisme di internal partai tersebut.
Sebelumnya Erick Thohir disambut hangat dengan teriakan Erick Thohir Presiden dari para kader PPP. Hal itu terjadi saat menghadiri peringatan harlah ke-50 PPP di Cilegon, Banten beberapa waktu lalu
Lalu apa kata Erick soal dia sibuk politik? "Apakah bisa meningkat tinggi lagi pada 2023, kita tahu ini tahun politik nanti dipikir sudah tidak serius kerja, padahal memang konsolidasinya sudah mencapai 70 persen," kilah Erick.
Erick menyampaikan laba konsolidasi BUMN diproyeksikan mencapai Rp 303,7 triliun pada 2022 atau naik Rp 179 triliun dari laba bersih konsolidasi pada 2021. Kendati begitu, Erick menekankan capaian ini masih dalam tahap belum diaudit.
"Insya Allah nanti kalau diaudit pasti ada kurang lebihnya sekitar Rp 303,7 triliun, artinya ada peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun," ucap Erick.
Erick juga mengatakan total laba konsolidasi tersebut sudah termasuk laba nontunai Garuda Indonesia yang sebesar Rp 55,7 triliun. Erick menyampaikan kinerja moncer BUMN juga ditunjukan pada peningkatan aset dari Rp 8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp 9.867 triliun, ekuitas dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun pada 2022, dan pendapatan yang mencapai Rp 2.613 triliun pada 2022 dari sebelumnya yang sebesar Rp 2.292 triliun pada tahun sebelumnya.
Erick menyebut peningkatan ekuitas tak lepas dari penguatan permodalan tidak dari utang. Erick mengatakan kinerja apik BUMN pada 2022 dampak langsung dari transformasi BUMN yang sudah mencapai 75 persen. Ia menilai hal ini akan menjadi tantangan BUMN untuk dapat meningkatkan kinerja pada tahun ini.