RN - Video Kepala BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Benny Rhamdani saat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo di sela - sela penyelenggaraan Silaturahmi Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (211/2022) viral.
Viralnya video tersebut dikarenakan pernyataan Benny Rhamdani selaku Kepala BP2Mi yang memicu perdebatan, kritik bahkan hujatan karena apa yang dikatakannya itu dinilai sangat bertolak belakang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia.
“Provokasi terhadap perang antarsaudara telah dicetuskan oleh Sdr. Benny Rhamdani selaku Kepala BP2MI yang juga Ketua Barikade 98. Apakah dia lupa akar sejarah Reformasi 98, atau dia memang bukan orang yang paham dengan Reformasi itu sendiri? Kita pernah mengalami Konflik antar SUKU (Sampit, Kalimantan), Konflik Agama (Ambon, Poso)….. Jangan sampai ucapan Benny Rhamdani mengusik luka hati yang belum tersembuhkan,” ujar Aktovis 98, Agung Wibowo Hadi melalui siaran persnya, Senin (28/11/2022).
BERITA TERKAIT :Karena itu, Agung yang juga pendiri FORKOT (Forum Kota) ini pun dengan tegas menyerukan agar Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani ditangkap dan dipecat dari jabatannya.
Menurut dia, jika ditelusuri ke belakang, Presiden Jokowi yang dianggap sebagai “Anak Kandung Reformasi” dan Benny Rhamdani sebagai Aktivis 98, maka Benny tidak pantas melontarkan kata-kata yang dapat menimbulkan perselisihan, perpecahan, peperangan, dan lain - lain.
Ia mendesak Benny agar menjelaskan dan mengklarifikasi apa maksud dan tujuan dari apa yang dikatakannya, dan menjelaskan siapa musuh yang dia maksud, apakah orang-orang yang mengkritik Presiden Jokowi?
Agung bahkan mempertanyakan, apakah pantas seorang Kepala BP2MI melontarkan ide dan kata-kata seperti itu?? Apakah sekelas Benny juga merupakan bagian dari buzzer yang selalu membuat isu-isu provokatif dan cenderung SARA?
“Ingat .. !!!! Reformasi 98 untuk penegakkan demokrasi dan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Mengaku Aktivis Reformasi 1998, tetapi malah menjadi anti Demokrasi…..Darah, keringat dan airmata kawan-kawan 1998 merasa ternodai dengan pernyataan Anda,” kecam Agung.
Ia pun sebagai aktivis 1998 mengajukan permintaan sebagai berikut;
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video yang viral di media sosial, kepada Presiden Jokowi di sela-sela acara Silaturahmi Nusantara Bersatu, Benny mengatakan begini:
“Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan bapak melalui Kemenkop. Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Nah, kalau bapak tidak mengizinkan kita tempur di lapangan, melawan mereka, maka penegakkan hukum yang harus … Misalnya, setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, hasut, adu domba, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Penegakkan hukum ini yang harus dilakukan. Maka Jika tidak, kami kehilangan kesabaran, ya udah kita yang menghadapi mereka di lapangan misalnya …”
Tak ayal, Benny dikritik dan dikecam banyak pihak karena apa yang dikatakannya itu dapat memicu terjadinya perang saudara dan bentrokan yang dapat memecah belah anak bangsa.