RADAR NONSTOP - Banner ucapan terimakasih Jokowi telah mengambil alih Freeport bertebaran di Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia. Spanduk berukuran 4x1 meter terpasang di sejumlah jalan protokol sejak Senin (24/12/2018) pagi.
Banner berukuran 4x1 meter itu bertuliskan "Terimakasih Pak Jokowi Telah Mengambil Alih Freeport Menjadi Milik Indonesia”.
BERITA TERKAIT :Di Bandung
Sekjend PENA 98, Adian Napitupulu saat dikonfirmasi membenarkan bahwa jaringan Persatuan Nasional Aktivis 98 lah yang memasang spanduk tersebut di 23 Propinsi dari Jakarta, Jabar, Banten, Aceh dan lainnya
" Iya itu bentuk apresiasi kita atas perjuangan pemerintah mewujudkan keinginan rakyat Indonesia untuk bisa menguasai perusahaan tambang yang sudah puluhan tahun bebas mengeruk kekayaan alam di negeri ini tanpa kompensasi yang pantas" tegas Adian.
Sementara Presidium PENA 98 Propinsi Banten Muhamad Sofyan saat dihubungi menambahkan bahwa keberhasilan pemerintah menguasai 51% saham Freeport merupakan bukti kinerja dan kiprah pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Di Makasar
"Aksi ini sebagai ucapan terima kasih kepada Pak Jokowi. Ini bentuk penghargaan kami kepada beliau telah berhasil mengambil alih Freeport menjadi milik bangsa Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, aksi ini tidak hanya dilakukan di Jakarta saja. Aksi serupa rencananya akan dilakukan di beberapa kota dan kabupaten di seluruh Indonesia oleh PENA 98. Menurut Sofyan, Jokowi sudah diangkat menjadi anggota Kehormatan PENA 98 pada 25 September 2014 di Bali. Ia menambahkan bahwa Nasionalisasi Asset Tambang dan Migas merupakan program perjuangan PENA 98 yang pernah bersama di diskusikan bersama Jokowi.
"Aksi ini akan diikuti oleh kawan-kawan di daerah untuk memberi ucapan terima kasih dan jasa Pak Jokowi", paparnya.
Sofyan memastikan, banner ini tidak ada kaitannya dengan Pilpres, meskipun saat ini Joko Widodo sebagai petahana.
"Tidak ada kaitan dengan Pilpres, ini murni ucapan terimakasih PENA 98 yang mayoritas kaum milenial terhadap jasa dah integritas Jokowi atas bangsa ini,” ujarnya.
Di Aceh
Saat disinggung soal nada nyinyir kubu sebelah yang menyatakan, freeport milik bangsa Indonesia kenapa untuk memilki sahamnya harus beli? Sofyan menjawab kenapa dulu Soeharto yang merupakan mantan mertua Prabowo Subianto menjualnya ke asing.
“Kalau sekarang dipertanyakan kenapa harus beli, lalu kenapa dulu dijual kalau itu aset bangsa,” tegas Iyan, panggilan akrab Muhamad Sofyan.
Sofyan juga mengatakan, pengambil alihan saham freeport menjadi milik bangsa Indonesia adalah prestasi yang sangat membanggakan dan itu tidak mudah dilakukan.
“Jangan dikira mengambil alih freeport itu gampang seperti membalik telapak tangan kayak pemain sulap di televisi. Susah itu, terbukti pemerintahan sebelumnya tidak pernah tercapai. Baru Jokowi yang sukses dan berhasil melakukannya,” tandas Iyan.