Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pesta Kembang Api di Ancol, Warga Jakarta: Kami Parno Tsunami

RN/CR | Selasa, 25 Desember 2018
Pesta Kembang Api di Ancol, Warga Jakarta: Kami Parno Tsunami
Puing-puing sisa tsunami Selat Sunda -Net
-

RADAR NONSTOP - Tsunami di Banten dan Lampung membuat parno warga Jakarta. Apalagi, banyak warga ibukota menjadi korban.

Saat ditanya soal pesta tahun baru di Ancol, warga Jakarta hanya geleng kepala. "Wah... Saya pikir-pikir dah ke Ancol, takut lagi cuaca buruk," aku Sulaiman, warga Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (25/12/2018). 

Biasanya setiap tahun bapak dua anak yang akrab disapa Iman ini selalu menghabiskan pergantian tahun di Ancol. "Biasa saya nginap di Putri Duyung. Tahun ini sepertinya tidak dan ke Puncak aja yang aman," ucapnya. 

BERITA TERKAIT :
Omzet Jeblok, Ancol Salahkan MRT, Pengamat: Buruk Rupa Cermin Dibelah
Ancol Jeblok Gara-Gara Harga Tiket Mahal, DPRD DKI Bandingkan Dengan PIK 

Anto warga Cibubur, Jaktim terpaksa membatalkan pesanan kamar hotel di kawasan Ancol. "Saya batalkan. Saya cari di kawasan Puncak saja. Bebas tsunami," ungkapnya. 

Anto mengaku, parno tragedi tsunami di Banten. "Karena alat deteksi tsunami tidak nyala dan tidak ada gempa. Ya, saya lebih baik jaga-jaga daripada ada apa-apa," ungkapnya. 

Yasin Khairi yang tinggal di Cempaka Putih, Jakpus mengaku dirinya lebih asyik ke Monas. "Biasa saya ke Ancol lihat kembang api bersama anak. Kalau tahun ini ke Monas sajalah selain gratis pastinya aman dong," bebernya. 

Forum Diskusi Jurnalis Jakarta (FDJJ) mengaku, wajar jika sebagian warga parno akan tragedi tsunami di Banten dan Lampung. Karena insiden tsunami itu fenomena baru. 

Artinya tidak ada gempa sebelum tsunami. Ombak besar itu datang tiba-tiba dan merenggut banyak korban. "Walau jauh dari Ancol, tapi hingga saat ini belum ada antisipasi Ancol jika air laut pasang," terang Ahmad J Lubis dari FDJJ kepada Radar Nonstop. 

Ancol kata Ahmad tidak pernah mempublikasikan pengamanan jika terjadi tsunami. Apakah di sana ada alat pendeteksi tsunami kan belum jelas juga. 

"Lalu bagaimana keamanan pengunjung. Kan harus diperhatikan dong. Saya harap Ancol jangan hanya mengambil keuntungan semata doang. Jangan ada kesan Ancol mengabaikan pengunjung," ungkap wartawan senior yang biasa liputan di Balaikota dan DPRD DKI Jakarta ini. 

Ancol kata dia, jangan hanya mengklaim aman tapi tidak ada metode soal pengamanan pengunjung jika terjadi air pasang laut. "Kan himbauan jangan lewat batas aman itu standar. Semua pantai di Indonesia juga ada, lah ini bayar mahal tapi tidak ada sistem pengamanan yang jelas," ungkap Ahmad. 

Sementara pihak Ancol mengklaim tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung tidak mempengaruhi gelombang air laut di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Warga tidak perlu khawatir bermain di Pantai Ancol.

Rika Lestari, Manajer Humas Ancol, mengaku telah menanyakan langsung hal tersebut kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Alhamdulillah tidak ada berpengaruh langsung, tidak ada dampak langsung,” ujar Rika di Jakarta Senin (24/12/2018)

Rika mengungkapkan, Pantai Ancol berada di kawasan pantai utara Jawa. Oleh karena itu, tsunami Selat Sunda di pantai selatan Jawa tidak berdampak ke Pantai Ancol.

“Informasi sementara dari BMKG tidak ada dampaknya. Jalurnya beda, kalau itu kan pantai selatan, kalau kami kan di pantai utara,” kata dia.

Meski demikian, Rika menyebut pengelola Ancol tidak akan lengah mengawasi para pengunjung pasca-tsunami Selat Sunda. Ia mengimbau pengunjung untuk tidak melewati batas garis aman selama bermain di Pantai Ancol.

“Kami juga ada pengamanan karena terkait kemarin ada berita tsunami, pasti kami akan juga awasi,” ucapnya. 

Sudah menjadi kebiasaan Ancol dalam pergantian tahun akan menggelar berbagai acara. Dari pesta kembang api hingga belasan panggung yang akan dimeriahkan oleh artis-artis beken ibukota.