RADAR NONSTOP - Hari Ibu 22 Desember 2018 menjadi spesial buat Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta ini memboyong ibunya ke Jakarta.
Anies mengaku, kalau ibunya, Aliyah baru tiba di Ibu Kota dua hari lalu.
Pada perayaan Hari Ibu yang jatuh 22 Desember, Anies cukup memberi kado kepada sang ibu dengan membawanya ke Ibu Kota.
BERITA TERKAIT :Menurut Anies, Hari Ibu menjadi kesempatan para anak untuk menyampaikan terima kasih, doa, dan apresiasi. Dia menganggap tak ada kata yang lebih berarti selain ucapan terima kasih kepada ibu. Ucapan itu sepadan dengan apa yang sudah diterima dari ibu.
Pada Hari Ibu ini, Anies berpesan agar cinta kasih ibu diteruskan orangtua kepada anak-anaknya. "Jadi caranya berterima kasih adalah juga dengan melakukan hal yang sama pada anak-anak kita," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Dipanggil Sekolah
Jika ingin menjadi orang sukses, tirulah Anies Baswedan. Sebelum menjadi gubernur, Anies ternyata anak yang nakal.
Dibalik kesuksesannya saat ini, dulu Anies sering merepotkan sang Ibunda ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kini, Anies dikenal sayang dan patuh dengan ibunya.
Dia tidak malu mendorong kursi roda ibunya saat menjalankan tugas menemani Jokowi. Aksi Anies ini kontan saja banjir pujian.
Karena, walau sudah menjadi Guberur DKI Jakarta, Anies tidak malu untuk mendorong kursi roda ibunya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat SD kata Anies, ibunya sering ke sekolah dipanggil. Dia mengungkapkan bahwa sang ibu dulu sering kali mendapat pemanggilan khusus ke sekolah karena ulah Anies Baswedan di waktu kecil.
Apalagi, gurunya kala itu merupakan murid dari Ibunda Anies.
"Waktu kecil beliau (ibu) memang sering dipanggil (ke sekolah). Susahnya yang manggil itu guru saya, dan guru saya itu murid beliau di kampusnya, di IGIP guru," kata Anies.
"Tapi alhamdulillah, ibu saya sabar. Kalau tidak sabar, gak tau jadinya seperti apa," tambahnya sambil tertawa.
Menurut Anies, sang ibu memang merupakan sosok yang sangat sabar. Hal itu terlihat dari sosoknya yang kala itu selalu mengarahkan Anies dengan baik dan penuh kelembutan.
Sehingga, Anies tak pernah merasa diarahkan. Sosok tersebut tentu memiliki peran besar bagi kehidupan Anies.
"Dia (Ibu) sabar. Beliau mengarahkan tanpa saya sadar diarahkan. Jadi halus sekali," tuturnya.