Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kylian Mbappe Cs Sulit Juara Liga Champions

ERY | Kamis, 27 Oktober 2022
Kylian Mbappe Cs Sulit Juara Liga Champions
Ilustrasi para pemain Paris Saint-Germain (PSG) - Net
-

RN – Dengan lini depannya saat ini, Paris Saint-Germain (PSG) pantas difavoritkan jadi juara Liga Champions 2022/2023. Tapi, melihat lini belakangnya, PSG akan sulit mewujudkan itu.

PSG cuma sekali melaju ke final Liga Champions pada 2020 tapi kalah dari Bayern Munich. Oleh karenanya, mereka masih berambisi untuk memenanginya.

Segala cara dilakukan, termasuk mendatangkan Lionel Messi dan Sergio Ramos yang punya pengalaman segudang di ajang itu, sekaligus tentunya trofi.

BERITA TERKAIT :
Mental Mbappe Memang Lagi Bermasalah?
De Ketelaere Ukir Rekor di Liga Champions

Setelah gagal pada percobaan pertama musim lalu, PSG bersama Messi kembali mencobanya musim ini. Untungnya, trio lini depan PSG, Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar lagi on fire.

Terakhir, Maccabi Haifa jadi korban setelah disikat dengan skor 7-2, Rabu (26/10) dini hari WIB. Pada laga itu lima gol dibuat oleh Trio MNM, Messi dan Mbappe masing-masing bikin dua gol, sementara satu gol dibuat Neymar.

PSG jadi tim terproduktif kedua dengan 14 gol, setelah Napoli (17 gol). Mbappe jadi top scorer dengan enam gol disusul Messi dengan empat gol. Mbappe bahkan jadi pemain dengan shot on target terbanyak, 11 gol.

Wajar jika PSG masuk dalam kandidat utama peraih gelar juara Liga Champions. Meski demikian, kiper legendaris Manchester United Peter Schmeichel tak setuju.

Sebab, lini belakang PSG masih terlihat rapuh dah menyimpan celah untuk bisa dimanfaatkan lawan. Apalagi, mereka belum bertemu lawan-lawan yang punya skuad lebih solid.

Dari lima pertandingan berlalu, gawang PSG sudah kebobolan enam gol dan belum mencatatkan satu pun clean sheet.

"Ketika anda bicara soal menjuarai Liga Champions, saya rasa hari ini mereka menunjukkan masalahnya sendir. Jadi ketika mereka unggul 4-0, tiba-tiba saja jadi 4-2. Mereka butuh bikin banyak gol untuk memenangi laga dan itu tidak selalu terjadi," ujar Schmeichel kepada CBS Sport.

"Saya rasa mereka sangat buruk dalam bertahan dan itu juga karena ketiga pemain depan mereka," tambahnya.