RN - Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan telah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Tergambar dalam video yang diunggah di akun YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa pada Sabtu (15/10/2022), momen pertemuan keduanya berlangsung akrab. Anies datang menemui Andika di kantor Subden Merdeka Barat Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat.
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai pertemuan itu bisa dimaknai sebagai kode keras Anies ingin berduet dengan Jenderal Andika di Pilpres 2024. Apalagi diketahui anjangsana antara Anies dan Andika jarang terlihat.
BERITA TERKAIT :"Anies tentu berpikir sedang mempersiapkan cawapres di Pilpres 2024 dari latar belakang yang kuat, salah satunya militer. Posisi Andika sebagai Panglima TNI tentu memiliki daya tawar sendiri apalagi dengan masuknya namanya sebagai cawapres potensial," tutur Arifki kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Kedua, lanjut Arifki, Anies dan Andika sama-sama alumnus kampus Amerika Serikat. "Pembicaraanya bisa jadi terkait nostalgia atau meminta dukungan Andika jika Anies resmi maju sebagai capres," jelasnya.
Dan ketiga, pertemuan ini bisa jadi sinyal kepada lawan-lawan Anies di Pilpres 2024. "Kalau ia sudah siap terjun membangun kekuatan untuk pencapresannya," imbuh Arifki.
Anies menjelang purnatugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta ketika menemui Andika.
“Pertemuan Anies dan Andika ini kan di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini bisa diartikan, Anies lagi berpamitan dengan Andika. Tetapi, Andika ini kan namanya juga masuk sebagai cawapres. Ya, bisa jadi ini sinyal Anies kepada lawan-lawan politiknya di 2024 kalau ada potensi Anies dan Andika berduet sebagai capres dan cawapres,” tutur Arifkia.
Duet Anies-Andika tentu memiliki peluang yang besar karena posisi Andika yang saat ini sebagai panglima TNI, sehingga kolaborasi sipil-militer terwakili. Namun, Arifki mencermati Anies akan semakin sulit meraih rekomendasi dari partai koalisi lainnya, seperti Demokrat dan PKS.
Demokrat dipastikan akan terus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies, meskipun tantangannya saat ini adalah komitmen dari PKS. Pasalnya, efek ekor jas Anies lebih kuat ke NasDem dan Demokrat jika AHY yang diusung sebagai cawapres. Selain itu, popularitas AHY yang lebih tinggi dibandingkan Andika.
"Andika dan AHY ini kan sama-sama militer. Tetapi, kita harus akui AHY diuntungkan karena memiliki popularitas yang lebih tinggi dari Andika dan posisinya sebagai ketua umum Partai Demokrat," jelasnya.
Andika bisa saja menjadi cawapres Anies, jika Demokrat-PKS sepakat mengusung cawapres dari luar partai mereka. "Peluang ini amat besar nih, tetapi lobi-lobi makin lebih lama nih jika Demokrat benar ikut mendukung Andika,” analisa Arifki.