RN - Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur terus menjadi sorotan publik baik dari mancanegara maupun belahan daerah. Bukan hanya itu saja kasus tersebut juga dinilai masyarakat coreng muka Jokowi.
Pasalnya, dalam pertandingan sepak bola domestik itu menelan ratusan korban jiwa hingga korban luka-luka.
Meski ada keempat tersangka yang ditetapkan oleh Polda Jatim yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita.
BERITA TERKAIT :Lalu, tiga anggota polisi masing-masing Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman.
Diharapkan dapat diungkapkan secara sebenar-benarnya, mengingat tragedi kanjuruhan dinilai sangatlah tidak wajar.
"Kami percayakan kepada APH untuk mengungkap fakta secara terang benerang di balik tragedi kanjuruhan, dan kami LSM GMBI siap memantau penanganan hukum terkait pengungkapan fakta tragedi Kanjuruhan,"ucap Ketua LSM GMBI Jakarta Utara, Sigit Priatna Putra dalam diskusi ringan bersama Joshua A. Sumlang SH selaku biro hukum Jakarta Utara terkait tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu(15/10/2022).
Sigit menyatakan, pihaknya siap memantau dalam proses penanganan Tragedi Kanjuruhan.
"Kami turut berduka cita dan bela sungkawa kepada para korba tragedi Stadion Kanjuruhan, serta mendukung penuh dalam pengusutan sampai tuntas oleh KAPOLRI dan Tim Gabungan Independent Pencari Fakta,"ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan, Presiden Joko Widodo tengah menanti hasil laporan dari TGIPF mengenai fakta tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Saya menunggu,"kata Mahfud seraya menirukan ucapan Jokowi, Rabu kemarin.
Seperti diketahui, kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Sebanyak 131 orang meninggal dalam kericuhan yang pecah usai polisi melontarkan gas air mata ke tribune penonton.