Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Conte Siksa Pemain Spurs, Wajib Lari 9 Kilometer!

ERY | Jumat, 23 September 2022
Conte Siksa Pemain Spurs, Wajib Lari 9 Kilometer!
Antonio Conte - Net
-

RN – Ryan Sessegnon mengungkap metode latihan Antonio Conte begitu menyiksa secara fisik. Conte meminta pemain Tottenham Hotspur berlari hingga 9 kilometer.

Antonio Conte mampu meningkatkan performa Tottenham Hotspur sejak kedatangannya November tahun lalu menggantikan Nuno Espirito Santo di kursi manajer. Ia mampu membawa The Lilywhites finis di peringkat ke-4 Liga Inggris musim lalu.

Pada musim ini, Tottenham di bawah Conte masih konsisten. Mereka berada di peringkat ketiga pada klasemen Liga Inggris dengan 17 angka hanya terput satu angka dari Arsenal di puncak klasemen.

BERITA TERKAIT :
Fabio Cannavaro Resmi Latih Klub Liga Italia Ini
Zinedine Zidane Naksir Setan Merah

Metode latihan Conte yang sangat menitik beratkan pada fisik menjadi kunci melesatnya performa para pemain Spurs. Meski awalnya hal tersebut jelas sangat menyiksa para pemain.

Conte dan pelatih fisik Tottenham Gian Piero Ventrone menyusun metode latihan yang memaksa pemain untuk banyak berlari. Pilar Tottenham, Ryan Sessegnon, mengungkap bahwa para pemain harus berlari hingga 9 km dalam satu sesi latihan.

"Manajer lain yang saya miliki di Spurs sedikit lebih santai dalam latihan. Dengan pelatih ini, bahkan jika kami melakukan hal-hal taktik, itu masih sulit secara fisik," ujar Sessegnon, seperti dikutip dari The Sun.

"Lari yang lebih panjang, jarak yang sulit. Lari delapan atau sembilan km dalam latihan tiga hari sebelum pertandingan. Ini sulit tetapi tubuh Anda beradaptasi. Lalu ketika Anda berada di lapangan, itu menguntungkan Anda. Saya merasa seluruh tim lebih kuat, bisa lebih kuat dari tim lain," jelasnya.

Metode latihan Conte ini dikabarkan sempat membuat Son Heung-min terkapar dan Harry Kane muntah-muntah akibat kelelahan kala awal-awal menjalaninya. Metode latihan berat ini terjadi saat Spursmenjalani pra-musim di Korea Selatan.