Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sebut Parpol Bakal Masuk Penjara, Kedok Bos Projo Dibuka Nih...

RN/NS | Selasa, 16 Agustus 2022
Sebut Parpol Bakal Masuk Penjara, Kedok Bos Projo Dibuka Nih...
-

RN - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi bikin gaduh. Wakil Menteri Desa (Wamendes) itu membuat parpol gusar dan emosi.

 

Budi Arie Setiadi memprediksi partai politik di Indonesia akan berhati-hati menentukan strategi untuk 2024. Budi Arie mengklaim alasan kehati-hatian ini karena yang kalah bakal masuk penjara.

BERITA TERKAIT :
Relawan Anies Bersatu Dalam Gerakan Kolaborasi Jakarta Deklarasi Dukung Pramono-Rano Di Pilkada 2024
Projo Mau Jadi Parpol, Agar Jokowi Punya Kendaraan Atau Mainan?

Ucapan Budi membuat elit parpol bersuara. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengkritisi pernyataan Budi Arie Setiadi.

"Lho kok ini malah aneh, ada wadah relawan besar kok malah menakut-nakuti. Jangan asal bicara dan merusak proses demokrasi," kata Prasetyo dalam keterangan tertulis, Senin (15/8/2022).

Politikus PDIP itu memandang setiap perhelatan pemilu harus disambut riang gembira. Pemilu, kata dia, merupakan pesta rakyat untuk berdemokrasi. Pasalnya, di momen itulah rakyat menggantungkan harapan yang besar kepada siapapun calon dengan rekam jejak dan program terbaik.

"Nada ancaman yang disampaikan Budi Arie sudah tak lagi berlaku di era reformasi seperti ini. Saat ini yang dibutuhkan adalah adu gagasan dan program untuk terus meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia," ujarnya.

Pras lantas mengingatkan Budi Arie agar tidak lupa diri dalam kancah perpolitikan Tanah Air. Mengingat, Budi memulai karir politiknya sebagai politikus PDIP serta lama menjadi pengurus di DPD PDIP DKI Jakarta.

"Saya juga ingat betul waktu itu Budi Arie tidak mendukung Pak Jokowi saat Pilkada DKI 2012. Jadi berkaca lah. Relawan tanpa partai mau mengusung siapa sih?" tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi memprediksi partai politik di Indonesia akan berhati-hati menentukan strategi untuk 2024. Budi Arie mengklaim alasan kehati-hatian ini karena yang kalah bakal masuk penjara.

Dalam tayangan Adu Perspektif detikcom x Total Politik seperti dilihat Jumat (12/8), pernyataan ini disampaikan Budi Arie saat melanjutkan pendapat Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti yang menyebut politisi Indonesia akan ikut yang berkuasa jika tidak bisa berkuasa.

"2024 ini saya haqqul yaqin semua kekuatan termasuk partai politik sangat berhitung dan berhati-hati. Mengapa? Karena kalau kalah meleset, bos, masuk penjara," kata Budi Arie.

Menurut Budi Arie Projo, semua parpol punya banyak masalah. "Lo, masalahnya banyak semuanya kan," kata Budi Arie.

Budi Arie menyebut pernyataannya itu bukan berarti meragukan penegakan hukum di Indonesia. Budi Arie mengklaim masalah yang banyak ini disebut akan membuat partai politik berhati-hati dalam 2024.

"Maksud saya, kita kan tahulah, kita nggak usah pura-pura dalam perahu nih. Begini, semua partai politik ini kan bermasalah. Jadi partai politik 2024 ini semua partai politik pasti berhitung matang nggak boleh kalah. Kalau kalah masuk penjara. Itu fakta politik. Salah pilih, masuk penjara," kata Budi Arie.

Asumsi & Halusinasi

Partai NasDem mengingatkan kepada Budi Arie untuk tidak berasumsi dan berhalusinasi.

"Jangan berasumsi, jangan kemudian berhalusinasi. Itu tidak arif," kata Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Ali juga menanggapi pernyataan Budi Arie yang mengklaim parpol akan masuk penjara jika kalah dan tidak dapat menentukan strategi untuk Pemilu 2024. Menurutnya, pernyataan Budi Arie sangat subjektif dan tidak tepat untuk disampaikan kepada publik.

"Bahwa semua partai kalau kalah akan masuk penjara, bermasalah, saya pikir ini pernyataan yang sangat subjektif yang disampaikan oleh oknum yang menurut saya tidak tepat untuk menyampaikan ini," ujar Ali.

"Kenapa? Karena tentunya tidak benar, tidak baik menjudge parpol adalah pelaku kejahatan tanda kutip begitu karena negara sendiri salah satu penumpangnya itu adalah parpol," sambungnya.

"Pernyataan yang disampaikan Ketum Projo sangat tendensius dan over generalisasi. Pernyataan ini terbaca melecehkan sistem hukum dan proses penegakan hukum di masa Pemerintahan Pak Jokowi ini yang secara insinuatif tunduk pada kekuatan politik," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Kamhar menilai pernyataan yang disampaikan Budi Arie juga memiliki muatan kebencian terhadap setiap parpol. Dia menilai pernyataan Projo merupakan bentuk motivasi karena telah merasa berjasa terhadap Jokowi.

"Bahkan lebih dari itu, pernyataan ini memiliki muatan kebencian terhadap partai politik yang menjadi pilar demokrasi. Bisa jadi ini dipicu motivasi merasa telah berjasa terhadap Pak Jokowi sehingga ada perasaan memiliki hak yang sama atau lebih besar dari Parpol dalam posisi tawar dan eksistensinya terhadap politik dan kekuasaan," jelas Kamhar.

Kamhar menyebut sebaiknya Projo fokus membantu Jokowi untuk menunaikan janji-janji pada masa kampanye. Dia pun menyinggung janji kampanye Jokowi yang dinilai belum dituntaskan.

"Sebagai relawan Pak Jokowi yang kemudian berubah menjadi Ormas, sebaiknya Projo fokus saja pada bagaimana membantu Pak Jokowi menunaikan dan melunasi janji-janjinya. Sampai saat ini, janji-janji kampanye Pak Jokowi di periode pertama sampai janji kampanye periode kedua belum ada yang ditunaikan," ujarnya.