RN - Satgasus Merah Putih yang sempat dikomandoi Irjen Ferdy Sambo kini tinggal kenangan. Usai dibubarkan, polisi langsung gencar melakukan operasi.
Yang dibidik adalah para bandar judi online dan narkoba. Saat ini pemain bisnis haram itu tiarap.
Salah satu bos judi mengaku, dirinya sementara waktu tirap sampai waktu kondusif. "Kita tiarap dulu, nunggu waktu yang pas baru buka lagi," ungkapnya di Jakarta, Minggu (14/8).
BERITA TERKAIT :Kata dia, pasca kasus tewasnya Brigadir J banyak pelaku usaha judi mulai ketar-ketir. "Rata-rata kan kita ada di Jakarta. Usahanya diberbagai daerah," tukasnya.
Diketahui, 303 adalah kode judi bagi kalangan polisi. Dari penelusuran radar nonstop, situs judi di dunia maya berjumlah ribuan seperti Wahwe, Pakong, Singapure 4 Angka hingga Poker.
Nama Irjen Ferdy Sambo alias FS kerap dikaitkan dengan bisnis gelap yang saat ini beredar di dunia maya. Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit langsung bergerak cepat dan memerintahkan seluruh Polda untuk menumpas judi serta narkoba tanpa pandang bulu.
Pada Jumat (12/8/2022), Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek judi online di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Dari aksi itu 78 orang di lokasi.
Puluhan orang itu ditangkap dengan sejumlah peran. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya mengamankan supervisor di lokasi. Pelaku supervisor itu berperan sebagai penanggung jawab pengelolaan bisnis judi online.
"Supervisor yang mempunyai tanggung jawab mengawasi dan mengontrol kinerja pegawai costumer service website judi online dalam transaksi deposit dan withdrawal," kata Zulpan dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).
Selain supervisor, pihak kepolisian mengamankan customer service. Pelaku tersebut berperan dalam mengelola uang masuk dalam bisnis judi online di lokasi.
"Peran berikutnya customer service pada website judi online yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola adanya uang masuk sebagai deposit dari member dalam bentuk e-wallet," terang Zulpan.
Setelah di Jakarta, Polda Banten mengungkap 10 kasus judi online yang tersebar di berbagai tempat seperti di Tangerang, Cilegon, Serang, Pandeglang dan Lebak.
Judi online ini dimainkan dalam berbagai bentuk, seperti togel atau toto gelap, toto atau lotere dan pakong atau permainan judi kartu.
"Perintah Kapolda Banten Inspektur Jenderal Rudi Heriyanto untuk menyikat habis segala bentuk perjudian baik judi daring maupun judi konvensional," ujar Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Shinto Silitonga.
Sementara Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut mengomentari pernyataan Ketua Indonesia Police Watch atau IPW, Sugeng Teguh Santoso yang menyebut motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J adalah karena masalah judi dan bisnis narkoba hingga masalah seksual.
Menurut Refly, desas desus masalah yang melatarbelakangi kasus pembunuhan itu terutama masalah kegiatan ilegal judi hingga bisnis narkoba itu mesti dibuka seterang-terangnya ke publik jika hal itu benar adanya. Para penegakan hukum yang terlibat dalam kegiatan itu kata Refly mesti dihukum seberat-beratnya.
"Tapi apakah seksual itu adalah pelecehan? Nanti kita lihat lebih lanjut. Tapi bukan berarti masalah seksual itu tidak penting sebagai bahan catatan. Tapi maksudnya untuk discloser barangkali katakanlah perlu ada restriksi," kata Refly dalam sebuah video yang tayang di saluran Youtube miliknya, Kamis (11/8/2022).
"Tetapi kalau soal yang terkait perjudian, miras, narkoba, dan lain sebagainya, kalau memang itu ada wajib dibuka dan wajib diberikan sanksi, dan kemudian disetop praktik-praktik seperti itu," katanya menambahkan.
Kinerja Kapolri Oke
Anggota Komisi Hukum DPR, Santoso berharap pembubaran jabatan non-struktural Polri (Satgasus) tidak semata untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri di tengah kasus tewasnya Brigadir J.
Tapi, institusi Polri ke depan betul-betul berkomitmen menegakkan hukum terkait berbagai kasus pidana, salah satunya perjudian.
"Bukan ekornya saja, tapi benar-benar dilakukan sampai kepala dan akar-akarnya," kata Santoso dalam rilisnya, Minggu (14/8/2022).
"Jangan sampai tindakan ini hanya shock therapy agar rakyat percaya kepada Polri pascakasus tewasnya Brigadir Yosua yang menimbulkan kontroversi, [tapi] setelah reda kasus Brigadir Yosua, judi online dan lain-lain yang terorganisir marak kembali," ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Santoso juga meminta Polri memberantas penyalahgunaan narkoba secara keseluruhan. Ia mewanti-wanti jangan sampai penegakan hukum hanya berlaku pada pengguna dan bandar kelas teri. Tetapi pada penanganan pemberantasan penyalahgunaan narkoba yang sangat masif.
"(jangan) para bandar kakapnya tetap bergentayangan memangsa generasi muda terjebak memakai narkoba. Saatnya Polri bertindak untuk rakyat sesuai dengan panggilan tugas sebagai Bhayangkari negara," bebernya.
Di sisi lain, ia menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satgasus Merah Putih sebagai tindakan berani. Menurutnya, Satgasus memang rentan ditunggangi oleh mafia.
"Karena Satgassus itu ditengarai telah menjadi mesin pengumpul dana dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pembubaran Satgassus itu adalah tindakan Kapolri melawan kemapanan di tubuh Polri yang bukan rahasia umum bagi publik," tandas dia.
Satgasus Merah Putih dibentuk tahun 2019, ketika Kapolri saat itu Tito Karnavian. Tugasnya menumpas kasus dalam skala besar, seperti kasus narkoba, ITE, tipikor, dan pencucian uang yang menjadi atensi Polri.
Satgasus terakhir dikepalai oleh Irjen Ferdy Sambo yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil melanjutkan, upaya mitigasi 'gempa dan tsunami' kasus Irjen Ferdy Sambo (FS), telah dilakukan dengan baik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kasus FS harus dijadikan titik tolak untuk “cuci gudang” dan membubarkan satgas-satgas di Polri yang tidak mendukung upaya mewujudkan Presisi-nya Kapolri.
Dikatakannya, kasus yang bermula dari polisi tembak polisi ternyata membuat gempar jagat Indonesia. Kasus yang melibat mantan Kadiv Propam Irjen Pol FS membuat Institusi Polri kini sdg menghadapi ujian yang berat dan nyata. "Ibarat mengalami gempa dan tsunami. Titik gempanya ada di Mabes Polri," kata Nasir.