RN - Hampir setiap hari Jakarta selalu macet. Data dari Dirlantas Polda Metro Jaya menyebutkan jam terparah ada pada jam 7-9 pagi.
Sebab, jam 7-9 pagi adalah warga dari luar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) masuk tol menuju ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan secara logika pengaturan jam kerja kantoran untuk mengatasi macet di Jakarta memiliki pengaruh. Namun, perlu dibahas dan dievaluasi lebih lanjut oleh sejumlah stakeholder.
BERITA TERKAIT :"Ya kalau itu kan secara logika itu punya pengaruh (mengurai kemacetan), seberapa besar pengaruhnya itu harus dilihat dulu dievaluasi ya," kata Ariza kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).
Ariza menambahkan terkait wacana tersebut masih dalam pembahasan. Menurutnya banyak pertimbangan yang harus melibatkan sejumlah stakeholder.
"Itu masih terus dibahas, itu kan masih usulan dari temen-temeb Polda Metro Jaya saya kira itu usulan masih harus dipertimbangkan, namun memang kita kira banyak sektor yang harus dilibatkan, karena soal jam kerja tidak hanya menyangkut Pemerintah Provinsi dan juga Polda Metro tapi juga pemerintah pusat pihak swasta dan lain sebagainya," ujarnya.
"Jadi memang kebijakan ini memang perlu didalami kembali karena ini kan memang baru wacana ya, saya kira bagus wacana yang positif perlu dihidupkan dan dibahas dan didiskusikan bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan, akan siapkan sejumlah program agar dapat mengatasi kemacetan di Jakarta, salah satunya penerapan jam keberangkatan pekerja.
Hal itu dikarenakan supaya tidak menumpuk pada jam yang sama. Usulan ini berangkat dari hasil analisisnya terkait kemacetan Jakarta pada jam rawan pagi hari.
Dari hasil pengamatannya, mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan. Hal ini mengakibatkan kemacetan di jalan.
"Jam 06.00 sampai 09.00 pagi 'kan padat di Jakarta. Nah, jam 09.00 sampai 14.00 siang agak lengang di Jakarta. Maksud saya, jam sembilan pagi ini ada pengaturan kegiatan masyarakat," kata Latif kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).