RN - Dampak hubungan seks bebas terjadi di Jawa Tengah. Ada 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang saat ini masuk dalam zona HIV/AIDS.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah beserta jajarannya di daerah diminta semakin aktif dalam mengedukasi risiko HIV/AIDS kepada masyarakat.
Artinya, tdak ada daerah di Jawa Tengah yang luput dari penyebaran penyakit penurunan kekebalan tubuh ini. Jika tidak diwaspadai, bukan tidak mungkin kasusnya akan terus bertambah.
BERITA TERKAIT :“Maka, KPA dan jajarannya di daerah harus terus mendorong kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit HIV/AIDS yang terus mengancam,” ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Semarang, Jumat (29/7/2022).
Wagub juga menyampaikan, KPA harus memperkuat koordinasi dalam rangka pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Selain itu, KPA juga harus dapat menguatkan mental Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Dalam mengoptimalkan dan memudahkan upaya pencegahan, KPA harus bisa menggandeng elemen masyarakat yang lain. Tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya juga harus diajak diskusi bagaimana meningkatkan pencegahan melalui sosialisasi serta edukasi yang efektif.
“Jangan sampai kita semua lengah, apalagi abai jika HIV/AIDS juga masih terus menjadi anaman,” kata Taj Yasin.
Di sisi lain, masyarakat (ODHA) perlu dimotivasi dan dikuatkan mentalnya, termasuk diajak ikut mencegah. Biasanya masyarakat (ODHA) ini saling mengetahui satu dengan lainnya. “Maka kita perlu pendekatan terhadap mereka yang terjangkit HIV ini dengan pendampingan yang baik, diberikan dukungan semangat,” tambah Ketua Pelaksana KPA Jawa Tengah ini.
Taj Yasin mengatakan, penyebaran HIV/AIDS sudah merata dan jika tidak diantisipasi kasusnya akan terus naik di Jawa Tengah. Pemerintah Jawa Tengah, kata dia, berkomitmen penuh memberikan dukungan kepada KPA se-Jawa Tengah agar dapat bekerja maksimal.
“Kita ingin agar penyebaran HIV/AIDS diantisipasi, pada saat yang sama, ODHA juga mendapat perhatian yang cukup sehingga kasus HIV/AIDS akan dapat ditekan,” kata wagub.