Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Catatan Babe 

Jiwa Juang Kita (1)

Tori | Selasa, 19 Juli 2022
 Jiwa Juang Kita (1)
Foto poster film produksi Perfini pertama 1951: Darah dan Doa. Bintang Chatir Haro/Ist
-

CABE kini lahir didorong rasa pilu membaca pernyataan seorang profesor dari almamater saya yang undervalued semangat juang generasi bangsa yang gandrung perubahan, dan dibandingkannya pula dengan Srilanka. Saya ingat lagu tahun 1960-an:

Pilu rasa hatiku
Karena kecerdasan pergi jau

Suatu malam tahun 1980-an di sebuah warung sate Tenabang, Machbub Djunaidi berkata,

BERITA TERKAIT :
Nama Dicatut, Gerbang Betawi Tegaskan Netral Di Pilkada Jakarta
Milad Ke 24 Tahun Perkampungan Budaya Betawi (PBB). Ikut Tren Jadi Tempat Studi, Memodifikasi Elemen Betawi

Wan, jaman revolusi gue belum balegh, gue bingung orang tua gue ngajak ngungsi ke Solo. Ngapain ngungsi? 

Januari 1946 Jakarta diduduki lagi Belanda, Machbub kemudian prakira 600 ribu orang Jakarta mengungsi. Berbanding total populasi Batavia en Ommelanden (sekitar) sensus 1930 yang 1,8 juta dan native Betawi 60%. 600.000 pengungsi itu banyak. 

Rumah keluarga besar harus ada satu unit keluarga yang jaga. Keluarga ayah jaga rumah. Orang-orang Betawi itu mengungsi antara lain ke Bandung, Sukabumi, Purworejo, dan Solo. Mereka ditampung keluarga Betawi yang sudah menjadi warga setempat.

Percakapan saya kemudian dengan keluarga yang mengungsi tentang alasan mengungsi,

Kita gak mau dijajah lagi
Kok musti mengungsi? 
Kita gak suka sekota lagi sama penjajah.

Dialog ini geestelijk menyentuh. Ini soal jiwa. Seorang profesor yang telah bersenyawa dengan pustaka, mungkin sulit menjiwai perasaan orang yang inginkan perubahan.

Mereka yang mengungsi itu banyak yang tinggalkan pekerjaan, bahkan sampai tiga tahun. Pengungsi kembali Jakarta tahun 1949.

Saya tidak mengerti bagaimana econ mereka di masa pengungsian, dan bagaimana pula dengan keluarga yang menampung. Ini tidak akan terjadi tanpa jiwa juang

Jiwa juang = n. Tak terkira untuk membangun Indonesia kembali. Pintar itu soal raport dan diploma. Kecerdasan, kata Subchan ZE eks Wakil Ketua  MPRS, adalah soal himmah ilmu.

Apa Mas himmah ilmu? Tanyaku. 
Ridwan, definisi tak selalu verba, tapi empirisme. Jawab Subchan. 


Ridwan Saidi
Budayawan