Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ancaman Krisis Pangan Global, Senator Wanti-wanti Implementasi Ekonomi Pancasila

Tori | Sabtu, 16 Juli 2022
Ancaman Krisis Pangan Global, Senator Wanti-wanti Implementasi Ekonomi Pancasila
Anggota DPD RI, Fahira Idris/dok pribadi
-

RN - Ancaman krisis ekonomi global semakin nyata di depan mata.  Tandanya bukan hanya karena Sri Lanka yang saat ini tengah mengalami krisis ekonomi terburuk dalam sejarah, tetapi eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina yang makin menekan sehingga mengakibatkan kenaikan harga energi dan pangan. 

Kesemuanya ini diperparah karena saat ini inflasi di Amerika Serikat dan beberapa nagera maju sangat tinggi sehingga terjadi pengetatan kebijakan moneter dan juga pandemi COVID-19 yang belum usai.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan, sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar, Indonesia saat ini dan ke depan harus semakin konsisten mengimplementasikan ekonomi Pancasila agar bisa bertahan di tengah ancaman krisis ekonomi global yang sudah di depan mata. 

BERITA TERKAIT :
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China

Selain karena situasi geopolitik dan pandemi, ancaman krisis ekonomi global yang terjadi saat ini juga dipicu berekonomi dunia yang didominasi hanya untuk mencapai efisiensi dalam produksi dan konsumsi barang-barang material serta mengesampingkan keadilan. 

Sementara tujuan berekonomi versi ekonomi Pancasila adalah memenuhi tujuan efisiensi sekaligus keadilan.

“Kekuatan ekonomi Pancasila itu terletak pada dimensi keadilan yang menjadi tujuan berekonomi. Dimensi keadilan inilah yang saat ini tidak dipraktikkan dalam ekonomi global sehingga jika ada gejolak, ekonomi dunia menjadi rentan," ujar Fahira, dalam keterangannya. 

Ia mencermati ekonomi dunia saat ini mengutamakan kemakmuran orang per orang, bukan seluruh warga dunia sehingga pondasinya rapuh. Padahal keadilan dan pemerataan yang membuat ekonomi tumbuh dan tahan akan krisis. 

"Oleh karena itu, saat ini dan ke depan, bangsa ini harus semakin konsisten mengimplementasikan ekonomi Pancasila agar bisa bertahan di tengah ancaman krisis ekonomi global yang sudah di depan mata ini,” tegasnya. 
 
Menurut Fahira, yang membuat Ekonomi Pancasila mampu bertahan dari ancaman krisis ekonomi global dikarenakan baik secara filosofis maupun implementasinya mengandung prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, dan demokrasi ekonomi yang semuanya diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan dan keadilan. 

"Contoh sederhananya adalah jika Indonesia mempunyai sumber daya alam yang langka atau terbatas maka alokasinya harus dimanfaatkan secara rasional sehingga mencapai hasil yang maksimal bagi kesejahteraan dan pemerataan ekonomi seluruh rakyat Indonesia," terangnya. 

Saat ini ironi yang terjadi di dunia akibat ancaman krisis ekonomi global ini adalah negara-negara maju dan negara-negara kaya terus mengeluh soal stagflasi dan risiko resesi. Sementara negara-negara lain, terutama negara sedang berkembang kelelahan memutar otak bagaimana masyarakatnya bisa bertahan hidup akibatnya tingginya harga pangan dan energi. 

"Jangan sampai situasi seperti ini terjadi di Indonesia,” pungkas senator Jakarta tersebut.