RN - Partai Demokrat hingga kini belum menentukan rekan koalisi. Belakangan beredar asumsi bahwa Demokrat kesulitan membangun koalisi karena mematok Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
Koordinator Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra menepis anggapan itu. "Demokrat menegaskan bahwa pernyataan itu sama sekali tidak benar," kata Koordinator Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Kamis (7/7/2022).
Ketika bertemu dengan ketua umum partai-partai politik lainnya, kata Herzaky, AHY justru selalu mengedepankan pembahasan tentang visi, misi, dan platform koalisi terlebih dahulu dalam menghadapi Pemilu 2024 sebelum membahas capres-cawapres.
BERITA TERKAIT :Dalam pertemuan tersebut, AHY akan mencari keberadaan ikatan hubungan yang baik dan kesamaan pandangan dengan partai-partai politik lain agar mereka dapat bersama-sama memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat.
Dikatakan pula bahwa mereka akan bahas isu-isu kebangsaan dan kerakyatan terkini serta cari solusi yang bisa ditawarkan oleh partai politik untuk selesaikan persoalan tersebut melalui sinergi dan kolaborasi.
"Belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres. Yang ada sama-sama menyepakati pembahasan mengenai capres dan cawapres setelah koalisi terbentuk," kata Herzaky.
Dia juga menyinggung dalam mengusung capres/cawapres, Demokrat juga mempertimbangkan tingkat kemungkinan keterpilihan atau kemenangan sosok calon tersebut dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Serupa dengan parpol lain, Demokrat juga perlu mendalami dan mempelajari betul ketika koalisi sudah membahas capres dan cawapres.
"Koalisi dahulu, baru bahas kriteria. Setelah itu, ditentukan nama-nama bakal capres/cawapres yang penuhi kriteria," jelas Herzaky.
Bahkan, kata dia, di samping memiliki mekanisme sendiri dalam pengusungan capres/cawapres, Demokrat pun sangat menghargai kemandirian dan mekanisme internal setiap partai politik dalam menentukan capres/cawapres yang akan mereka usung.
Oleh karena itu, aspirasi dari setiap partai akan dibahas di dalam koalisi ketika sudah terbentuk untuk peroleh kesepakatan mengenai capres dan cawapres yang diusung.