Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

149 PMI Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia, Aktivis Migran: Ini Kejahatan HAM! 

Tori | Rabu, 29 Juni 2022
149 PMI Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia, Aktivis Migran: Ini Kejahatan HAM! 
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah bersiap untuk turun dari truk Imigresen Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kamis (28/4/2022). (Antara)
-

RN - Laporan tewasnya ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) di tahanan imigrasi Malaysia, tak bisa dianggap sepele. Presiden Jokowi harus turun tangan menelusuri laporan itu. 

Demikian dikatakan aktivis migran, Aznil Tan merespons laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang menunjukkan sebanyak 101 warga negara Indonesia (WNI) meninggal pada 2021. Pada Januari hingga Juni 2022, 48 WNI meninggal di Pusat Tahanan Imigrasi (DT1) di Sabah, Malaysia.

"Ini tragedi kemanusiaan yang memalukan. 149 warga negara Indonesia mati. Itu bukan angka kecil. Ini harus diusut tuntas. Jokowi harus segera turun tangan," kata Aznil Tan ke awak media, ditulis Rabu (29/6/2022). 

BERITA TERKAIT :
BP2MI Soroti Diskriminasi PMI Terkait Barang Dibongkar Bea Cukai
Belasan Buruh Migran Tewas di Malaysia, Aktivis 98: Menteri Dan BP2MI Gak Becus Kerja!

Aznil Tan menilai pemerintah Indonesia tidak cukup mengandalkan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menelusuri dan meminta penjelasan dari otoritas setempat. 

"Ini butuh langkah extraordinary. Tidak cukup ditangani oleh Kemenlu. Sekali lagi, Presiden negara ini yang harus turun tangan menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini," desaknya. 

Dia pun menyatakan mosi tidak percaya kepada Kemenlu dan Dubes RI di Kuala Lumpur.

"Kasus kekerasan dan sampai ke level  pelanggaran HAM pada PMI kita di Malaysia bukanlah hal yang baru. Apa bukti kinerja Kemenlu dan KBRI lebih membaik? Malah semakin parah. Kasus ini harus masuk ke ranah kejahatan HAM," tegasnya. 

Lebih lanjut ia meminta Presiden Jokowi untuk segera membentuk tim investigasi yang terdiri-dari berbagai unsur untuk menelusuri tewasnya 149 PMI tersebut. 

"Saya mendesak Presiden RI untuk mengusut tuntas tragedi Sabah ini dengan membentuk tim investigasi yang terdiri-dari beberapa unsur. Targetnya, juga untuk menemukan konsep ke depan penempatan PMI yang tidak ada lagi di wilayah government melakukan praktek-praktek kejahatan kemanusiaan. Wilayah government clear, di wilayah user pun clear juga," pungkas Aznil Tan.