RN - Pengamanan di Kabah masih ketat. Salah satu larangannya adalah tidak boleh mencium batu Hajar Aswad.
Sejumlah Askar atau tentara penjaga pun 24 jam penuh menjaga salah satu sudut Kakbah ini agar tidak tersentuh jamaah.
Tak hanya di titik Hajar Aswad, seluruh bagian Kabah juga tak bisa dipegang para jamaah karena diberi pembatas berikut para Askar yang siaga berjaga. Demikian juga di Hijr Ismail, situasinya tak berbeda. Semuanya tertutup.
BERITA TERKAIT :Pembatasan akses ini sebenarnya telah berlaku cukup lama, tepatnya kala pandemi Covid-19 melanda Saudi awal 2020.
Hingga saat ini, pembatasan itu tetap diberlakukan sebagai strategi Saudi mencegah penularan virus Covid-19.
Sejumlah jamaah yang menjalankan tawaf pun tampak memahami kebijakan Saudi ini. Mereka tidak berani merangsek demi bisa mencium Hajar Aswad atau batu hitam itu.
Sebagian lain hanya berupaya mendekat untuk sekadar melihat lebih jelas. Beberapa jamaah yang dinilai terlalu lama berada di dekat Hajar Aswad kemudian diminta oleh askar untuk jalan.
Larangan mencium Hajar Aswad ini kemungkinan besar tetap akan diberlakukan pada musim haji ini. Untuk itu, jamaah Indonesia juga diimbau untuk tidak memaksakan diri mendekat atau bahkan menciumnya.
Jelang puncak haji, kondisi di Masjidilharam dipastikan sesak. Ini berpotensi menimbulkan risiko dan bahaya tersendiri bagi jamaah jika harus berdesak-desakan demi bisa lebih dekat dengan Hajar Aswad.
Tahun ini, Saudi untuk pertama kalinya membuka pelaksanaan haji dengan kuota jamaah cukup banyak, yakni 1 juta orang dari kondisi normal sebanyak 3 juta orang.
"Mencium atau menyentuh Hajar Aswad itu sunah, jadi jangan sampai dipaksakan," ujar Kepala Seksi Petugas dan Keamanan Jamaah Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Maskat.