Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Airlangga: Kebijakan People-First Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI

ERY | Kamis, 26 Mei 2022
Airlangga: Kebijakan People-First Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto - Ist
-

RN – Momentum Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bersamaan dengan kondisi dunia, yang sedang berjuang bersama untuk menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” pada gelaran G20 tahun ini untuk mengajak negara-negara G20 untuk pulih bersama.

Tema tersebut juga menjadi pendorong bagi Indonesia dalam melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, yang menunjukkan hasil cukup baik serta diakui keberhasilannya oleh negara-negara di dunia.

BERITA TERKAIT :
Jaksa Agung Stop Kasus Saat Pemilu, Pantes Berebut  Menjadi Caleg  
Caleg Kere Jangan Maju, Jakarta Butuh Cuan Banyak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan, bahwa pulihnya kondisi Indonesia dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai 5,01%, dan lebih tinggi dari negara G20 lain termasuk Jerman dan Tiongkok.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga Hartarto, ketika mewakili Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan perspektif pada sesi Country Strategy Dialogue, dalam rangkaian perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Rabu (25/5).

“Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang bersifat people-first. Pemerintah menempatkan diri sebagai masyarakat untuk mempertimbangkan bagaimana dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akibat dari keputusan-keputusan yang akan dan telah diterapkan,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Salah satu contohnya adalah tentang kebijakan pemberian bantuan tunai kepada para pedagang kaki lima, pemilik warung, dan nelayan (BT-PKLWN) yang diinisiasi untuk membantu pelaku UMKM sekaligus mendorong konsumsi masyarakat. Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang bersifat semi bansos dan diinisiasi Pemerintah untuk reskilling dan upskilling masyarakat di masa pandemi.

Kartu Prakerja ini manfaatnya berhasil diterima oleh 11,4 juta penerima. Untuk siswa sekolah, Pemerintah juga memberikan bantuan kuota internet gratis guna menjamin ketersediaan pendidikan di masa pandemi.

Seluruh langkah tersebut memang memiliki risiko dari sisi kebutuhan anggaran negara. Namun, Menko Airlangga Hartarto percaya, bahwa hal tersebut akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat.

“Pemerintah memprioritaskan masyarakat, kami berinvestasi di dalamnya, dan memastikan kepercayaan mereka. Saya sangat yakin bahwa keputusan ini dalam jangka panjang akan terbukti sama pentingnya dengan yang mereka lakukan dalam jangka pendek. Pada akhirnya, jika masyarakat Indonesia dapat mempercayai Pemerintah, maka masyarakat tersebut akan menjadi investasi paling berharga bagi sebuah negara,” ungkap Menko Airlangga Hartarto.

Lebih lanjut, Menko Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa pendekatan people-first ini tidak hanya berlaku pada masa krisis. Penggunaan pendekatan ini di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lain dapat menjadi kekuatan penuntun di balik upaya pembangunan.

Hal ini dapat dilihat seperti pada kebijakan lingkungan hidup, dimana Indonesia juga menekankan pendekatan yang people-first. Pemerintah mendengarkan keluhan dari keluarga yang kehidupan dan mata pencahariannya berada di bawah ancaman nyata perubahan iklim. Hasilnya, dalam dua tahun terakhir Indonesia berhasil mengurangi deforestasi hingga 80%.

Menko Airlangga Hartarto percaya bahwa penerapan kebijakan people-first, dapat memberikan perubahan yang nyata. “Pendekatan ini adalah pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berprinsip. Pendekatan inilah yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan keterlibatan dan kerja sama di seluruh dunia,” tutur Menko Airlangga Hartarto.