RN - Olahraga sepakbola sudah sangat populer di Indonesia. Hal ini menjadi menarik untuk diterjuni para pebisnis terutama melihat ketertinggalan sepakbola Indonesia dibanding Eropa.
“Untuk mengembangkan sektor ini tentu akan lebih cepat ketika usia masih muda, di daerah developed seperti Eropa justru sulit untuk berkembang cepat. Namun di Indonesia di mana industri sepakbola sedang berkembang, peluang untuk membangun bisnis ini terbuka luas,” buka Mohamad Prapanca selaku Presiden Klub Persija Jakarta dari atas panggung Jakarta Marketing Week yang diinisiasi MarkPlus, Inc, Sabtu (21/5/2022).
Hadir dalam acara ini Founder RANS Cilegon FC, Rudy Salim. "Saya dan Raffi mengakuisisi klub ini pada Maret 2021, saya selalu bilang pada Raffi ketika pertama kali mengakuisisi kita harus untung. Maka kita pasangkan dengan RANS Entertainment. Saat ini, RANS FC berhasil mengumpulkan sponsor dengan valuasi 30,8 miliar” ungkap Rudy.
BERITA TERKAIT :Hal ini dapat tercapai berkat kerjasama RANS Cilegon FC dengan RANS Entertainment, menjadikan klub ini memiliki sponsor terbanyak di Liga 2 dan saat ini berhasil menduduki Liga 1. “Kita kerja sama dengan RANS yang memiliki exposure digital terbesar di Indonesia. Potensi paparannya hampir mencapai 40 persen dari total penduduk Indonesia. Perpaduan antara bola dan RANS Entertainment menjadikan impact nya lebih besar,” tambah Rudy.
Lebih lanjut, menjawab tema acara Passion or Prestige, Rudy menegaskan meski dirinya dari sisi bisnis, Raffi Ahmad justru melihat dari sisi passion”, ujarnya pada JakMW 2022 yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc.
Lain dengan Rudy, Gilang Widya yang kerap disapa Juragan 99 mengungkap passion-nya terhadap sepak bola telah ada sejak anak-anak. "Saya selalu punya cita-cita untuk berkontribusi bagi klub Arema, saya bertemu Pak Iwan dan ditunjuk jadi Presiden. Meski di masa pandemi dan tidak ada penonton, saya berfikir untuk menghidupkan kembali hak siar, sponsor, dan penonton,” tukas Gilang.
Dengan jabatan yang didudukinya, Gilang secara serius membenahi operasional bisnis Arema FC. Mulai dari menyatukan semua visi misi, membentuk rasa kekeluargaan di tim Arema, mendatangkan pelatih fisik dari Portugal, menyediakan fasilitas mess yang mumpuni, menyiapkan aplikasi Arema FC, hingga meningkatkan bonus karyawannya.
“Saya akan meninggalkan legacy yang baik untuk Arema,” tegas Gilang.
Ketika ditanya soal stigma masyarakat yang menganggap peran selebriti di industri sepak bola hanya untuk kebanggaan belaka, Rudy mengatakan membantahnya. “Orang kita yang pertama, ikut-ikutan dari mana?" cetus Rudy.
Hal ini menjadi menarik mengingat di panggung yang sama, hadir pemain lama di sektor sepakbola, Teddy Tjahjono selaku Direktur PT PERSIB Bandung Bermartabat. Menanggapi banyaknya pemain baru di kalangan selebriti atau pebisnis diluar latar belakang olahraga, Teddy justru senang "Semakin baiknya rival kita memacu kita untuk lebih baik sebenarnya,” sambutnya.
Hermawan Kartajaya, yang kerap dikenal sebagai Bapak Marketing Indonesia merespons fenomena ini. "Saat ini industri sepakbola sudah sangat dikuasai oleh pemasaran, Rudy melihat industri ini sebagai peluang bisnis dengan sponsor valuation yang hampir 40 miliar,” ungkap Hermawan.