Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dikira Bawa Jenazah, Ambulans Logo Golkar Bikin Ulah Terobos One Way Puncak

NS/RN | Minggu, 08 Mei 2022
Dikira Bawa Jenazah, Ambulans Logo Golkar Bikin Ulah Terobos One Way Puncak
Ambulans logo Golkar berisi wisatawan.
-

RN - Ambulans berlogo Partai Golongan Karya (Golkar) dengan tulisan 'Ambulance Relawan Beringin', 'ARB' bikin ulah. Ambulans bercat kuning tersebut ditilang lantaran menerobos rekayasa lalu lintas one way Puncak-Jakarta.

Anehnya, ambulans itu membawa wisatawan. Tragisnya lagi pajaknya sudah 8 tahun mati. Awalnya, ambulans itu dikira membawa jenazah tapi pas distop isinya orang yang berwisata.

Saat polisi membuka pintu belakang ambulans, Sabtu (7/5/2022), terlihat ibu-ibu sedang duduk lesehan di bagian belakang ambulans yang biasa menjadi tempat tandu pasien diletakkan. Tak ada tandu pasien di ambulans ini, ibu-ibu itu pun terlihat duduk selonjoran.

BERITA TERKAIT :
Tahun Baru, Warga DKI Setengah Tajir Bakar Duit Di Puncak
Yang Liburan Ke Puncak Dan Kawasan Bogor Waspada, Musim Hujan Rawan Pohon Tumbang

Di kursi panjang pinggir kanan, belakang ambulans, tampak kantong hijau isi perlengkapan wisata para penumpang ambulans tersebut. Selain ibu-ibu, terlihat juga bocah lelaki duduk bersama di bagian belakang ambulans.

Para penumpang ambulans itupun diminta turun oleh polisi. Seorang penumpang pria berkaos kuning dan berkacamata nampak turun dari pintu samping kiri ambulans. Kedua tangannya penuh membawa tas dan kresek.

Ambulans bernomor polisi B 1070 KIX itu ditilang di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan awalnya polisi mengira ambulans berisi orang sakit, ternyata saat dicek berisi wisatawan.

"Tapi ternyata setelah diperiksa, di dalamnya bukan orang sakit, tapi orang mau berlibur. Sehingga akhirnya kami bawa ambulans ke pos Gadog dan dilakukan penindakan," jelas Iman.

"Tidak ada pengesahan karena pajaknya sudah mati dari 2014. Untuk barang bukti, kita tahan kendaraannya," imbuh Iman.

Ambulans ini ditumpangi 9 orang yang terdiri dari tiga wanita dewasa, dua anak kecil, laki-laki dewasa dua orang, dan remaja laki-laki dua orang. Selain itu, di dalamnya terdapat beberapa perlengkapan seperti bantal, karpet, pengeras suara, dan lain-lain.