RN - Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia masih harus mengantre panjang untuk mendapatkan minyak goreng.
Harga eceran tertinggi/HET yang ditetapkan pemerintah cenderung tidak berlaku dalam kehidupan riil dan stok minyak goreng juga masih langka.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan/Kemendag bersama Dinas Perdagangan dan Satuan Tugas/Satgas Pangan, untuk segera mengatasi krisis minyak goreng dengan melakukan operasi pasar ke seluruh pasar tradisional, modern. Termasuk, meminta agen-agen distribusi hingga penjual ikut menstabilisasikan harga minyak goreng di pasaran.
BERITA TERKAIT :Mauricio Pochettino Garap Timnas Paman Sam
Lawan Belanda, Inggris di Atas Angin
"Laporkan apabila ada oknum-oknum yang sengaja menaikkan harga minyak goreng di atas HET atau menyimpan stok minyak goreng dalam jumlah yang banyak untuk ditindak tegas oleh aparat kepolisian," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Kemendag, pemerintah daerah, dan Satgas Pangan juga diminta menelusuri proses distribusi penyebab terjadinya kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di berbagai daerah.
"Segera menyalurkan minyak goreng di pasaran agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan minyak goreng," pinta Bamsoet lagi.
Menurut Bamsoet, masyarakat memang perlu diajak untuk tidak panic buying terhadap kelangkaan minyak goreng, namun juga pemerintah harus memastikan dan menjamin stoknya tersedia di pasaran dan sesuai ambang batas harga yang telah ditentukan.
