RN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jengkel. Sebab, alat kesehatan (alkes) hingga alat mesin pertanian (alsintan) masih diimpor.
Jokowi mengancam akan mengumumkan detail barang yang diimpor itu jika hal itu masih diteruskan.
"Alkes, alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksi saya lihat di Jogja ada, Bekasi-Tangerang ada, beli impor, mau kita terus-teruskan? Silakan, nanti akan saya umumkan kok. Saya kalau udah jengkel kayak gini, saya umumkan nanti," kata Jokowi dalam pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
BERITA TERKAIT :Jokowi menyebut alat kesehatan di rumah sakit daerah juga masih impor. Jokowi mengatakan memantau detail barang-barang itu setiap hari.
"Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor, tak (saya) baca nanti. Karena sekarang gampang banget, detail, harian sekarang bisa saya pantau," tuturnya.
Jokowi kemudian menyoroti alat mesin pertanian yang juga diimpor. Jokowi juga jengkel akan hal itu.
"Alsintan, Menteri Pertanian, apa traktor-traktor kayak gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya," sebutnya.
Mengenai alsintan itu sendiri, Jokowi telah menyaksikan sendiri saat menanam jagung di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) kemarin. Dia memerintahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo menghentikan impor alat pertanian itu.
"Saya kemarin dari Atambua, nanam jagung saya liat ada traktor, alsintan saya lihat, aduh. Nggak boleh Pak Menteri, nggak boleh," sebutnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti alat tulis yang juga impor. Jokowi meminta impor alkes hingga alat tulis itu dihentikan.
"Pensil, kertas, saya cek impor, bolpoin, ini apa ini kita? Kadang-sayang saya mikir ini kita ngerti ndak sih hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua ini tidak kerja detail sehingga nggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor," katanya.
"Buku tulis impor, gimana? Jangan ini diteruskan, setop! Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita," imbuhnya.
Jokowi juga menyinggung anggaran di beberapa kementerian. Dia memerintahkan agar Kemendikbud-Ristek untuk hati-hati.
"Coba kita lihat angka-angka di kementerian. PU 92 triliun, Kemenhan 68 triliun, Polri 56 triliun, Kementerian Kesehatan 36 triliun, yang gede-gede, yang saya sebutin yang gede-gede aja. Dikbud 29 triliun, hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tadi pagi saya cek baru 2 T, ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalamnya, di kementerian," sebutnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyoroti pembelian kursi dan bangku sekolah. Dia menegaskan barang-barang itu bisa dibikin di dalam negeri.
"Urusan masak beli bangku, beli kursi, mau impor kita, laptop mau impor kita, kita udah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Udahlah jangan diterus-terusin," kata dia.