RN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ternyata disegani. Hal ini terbukti setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menghubungi Erdogan.
Diketahui, Turki mengambil posisi netral dan menjadi juru damai antara Rusia dan Ukraina. Seperti dilansir BBC, Jumat (18/3/2022), percakapan telepon antara Putin dan Erdogan itu dilakukan pada Kamis (17/3) waktu setempat.
Setengah jam sebelum percakapan telepon berakhir, penasihat terkemuka dan juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, mengungkapkan apa saja yang menjadi tuntutan Putin dan Rusia.
BERITA TERKAIT :Disebutkan Kalin bahwa tuntutan Rusia terbagi ke dalam dua kategori. Kategori pertama terdiri atas empat tuntutan, yang menurut Kalin, tidak terlalu sulit untuk dipenuhi oleh Ukraina.
Yang terutama adalah penerimaan oleh Ukraina bahwa negara itu haruslah netral dan tidak bergabung aliansi NATO. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengakui hal ini.
Tuntutan lain dalam kategori pertama, disebut Kalin, menjadi semacam elemen penyelamat bagi Rusia. Salah satu tuntutan akan mengharuskan Ukraina untuk menjalani proses pelucutan senjata demi memastikan negara itu bukan ancaman bagi Rusia.
Tuntutan lainnya melibatkan perlindungan bagi bahasa Rusia di Ukraina dan langkah yang disebut Rusia sebagai 'de-Nazifikasi'.
Hal itu dinilai sangat menyinggung Zelensky, yang penganut Yahudi dan beberapa kerabatnya tewas dalam Holocaust. Namun pihak Turki meyakini tuntutan itu akan cukup mudah diterima oleh Zelensky.
Mungkin akan cukup bagi Ukraina untuk mengecam seluruh bentuk neo-Nazi dan berjanji akan menindak tegas mereka.