RADAR NONSTOP - Minggu (2/12/2018) usai menunaikan sholat subuh di rumahnya kawasan Cijantung Jakarta Timur, Rina Rostanti Ariefin bergegas meninggalkan kediamannya menuju Seknas (Sekretariat Nasional) Sandiaga Uno tak jauh dari Taman Menteng. Titik kumpul jamaah yang akan hadir di reuni 212 yang digelar di Monas.
Wanita muslimah yang kesehariannya tidak pernah jauh dari forum pengajian ibu - ibu dan berbagai kegiatan sosial ini bertekad ingin turut hadir dalam aksi besar yang dihadiri jutaan umat muslim se-Indonesia itu.
Sekira pukul 6.00 WIB, Rina beserta rombongan DPD Partai Gerindra, dengan dipimpin Mohamad Taufik (Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta) berjalan menuju Monas. “Alhamdulillah, meski penuh sesak, kami (rombongan) bisa mencapai air mancur dan pak Taufik berorasi diatas mobil komando membakar semangat peserta reuni 212,” tutur Rina kepada Radar Nonstop.
BERITA TERKAIT :Rombongan tertahan di area air mancur bundaran Hotel Indonesia karena sepanjang jalan menuju Monas sudah dipenuhi jutaan umat Islam. “Untuk melengkapi catatan sejarah hidup, saya berdua teman lanjut menerobos masuk ke Monas yang kata orang - orang nggak mungkin lagi bisa masuk karena sangat penuh sesak,” kenang Rina.
“Alhamdulillah, Allah memudahkan jalannya hingga kami dapat masuk Monas dengan lancar meski di pintu masuknya justru berjejal disebabkan banyak orang berbalik arah, duduk dan pedagang. Tetapi begitu masuk kawasan monas lebih leluasa dan bisa bernafas lega”.
Lepas dari semua kepadatan dan kesesakan itu, imbuh Rina, meski di terik matahari yang mulai tinggi. Masya Allah tak ada satupun yang emosi, egois atau tidak sabaran. Semua saling mengalah dan saling mempersilakan hingga suasana betul - betul terasa damai.
Selanjutnya, ungkap Rina, dirinya sengaja pulang tidak ikut bersama rombongan DPD Partai Gerindra ataupun rombongan keluarga naik mobil. “Saya memilih sendirian naik kereta api. Tujuannya ingin menikmati kebersamaan 212 ini semaksimal mungkin dan juga penasaran seperti apa ramainya di stasiun,” katanya.
Subhanallah sangat sesak di depan Stasiun Gondangdia, di tangga naik stasiun, dua-duanya sesak orang - orang yang diam stuck tidak bisa turun atau naik. Hingga petugas KAI berteriak - teriak mengatur dan sekali lagi suasana tetap adem dan damai.
“Jujur saja, dalam sepanjang sejarah hidup aku, baru kali ini saya melihat jutaan manusia berkumpul seperti itu tanpa ada emosi, yang ada hanya welas asih semata,” ujar Rina sembari menitikkan air mata haru mengenang aksi reuni 212.
Dan yang membuat kagum lagi, tambahnya, para pedagang di aksi reuni 212 meraup untung besar. “Saya melihat dan membaca di media, keuntungan mereka melonjak hingga 10 persen dari hari biasanya, masya Allah ini aksi penuh berkah,” ucapnya.
Setelah memaksakan diri, karena ingin terus bersama - sama massa aksi di gerbong kereta, Rina akhirnya menyerah setelah berjam-jam tidak bisa tembus menaiki gerbong.
Rina lalu memutuskan naik transportasi online ke stasiun Sudirman dan ditengah perjalanan menuju stasiun, Rina sempat menolong jamaah dari Makasar yang kebingungan, karena baru pertama ke Ibukota.
Sampai di stasiun Sudirman, masya Allah kerumunan massa jauh lebih rapat dibandingkan di stasiun Gondangdia. Rina pun harus menyerah dan memutuskan naik transportasi online kembali ke rumahnya di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.
Dalam perjalanan, Rina menuturkan, dirinya sempat ngobrol dengan driver transportasi online. Tak disangka, si driver pun terharu dan sempat meneteskan air mata melihat kedamaian yang tercipta di reuni 212 yang dihadiri kurang lebih 8 juta umat manusia itu.
“Itulah ikatan emosional berdasarkan keimanan. Ketika Allah sudah menggerakkan hamba-hambaNYA dalam satu ikatan ukhuwah untuk berkumpul, inilah yang terjadi. Damai dan damai saja yang terasa. Alhamdulillah saya diberikan kesempatan menjadi bagian jadi saksi dan pelaku sejarah. Reuni 212 ini akan menjadi bagian dar sejarah hidup saya yang takkan pernah terlupakan,” tutup Rina Rostanti Ariefin, Caleg DPRD DKI Partai Gerindra dapil 6 nomor urut 6 ini.