Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Awas, Ada Aroma Busuk Atas Insiden Pengeroyokan Ketum KNPI (Haris)

NS/RN | Rabu, 23 Februari 2022
Awas, Ada Aroma Busuk Atas Insiden Pengeroyokan Ketum KNPI (Haris)
-


RN - Dugaan ada orang kuat yang ingin menghabisi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama ada benarnya.

Sebab, ada dugaan keanehan dan sangat janggal dari kesaksian para pelaku yang diamankan polisi. Ada dugaan kasus pengeroyokan Haris akan dilarikan soal utang piutang.

Adapun ketiga pelaku yang diamankan polisi mengaku tidak mengenal sama sekali siapa Haris Pertama. Padahal, kata Haris, sebelum melancarkan aksinya mereka sudah melakukan pengintaian.

BERITA TERKAIT :
Punya Program Lansia Bahagia, Yang Coblos Ganjar-Mahfud Sama Dengan Berbakti Pada Orangtua
Beasiswa Untuk Anak-Anak Prajurit Dan Bhayangkara, Jubir: Ganjar-Mahfud Bukan Omon-Omon 

“Koordinator yang bernama SS tidak mengenal diri saya, para pelaku eksekutor juga tidak mengenal diri saya. Tapi mereka tahu alamat dan wajah saya,” kata Haris Pertama, Rabu (23/2).

Atas alasan itu dia menduga ada orang kuat di atas SS, di mana orang tersebut pasti mengenal dirinya sehingga tahu alamat rumahnya.

Selain itu, Haris Pertama juga mencium aroma fitnah pada dirinya menyebar. Seolah para pelaku disuruh untuk menagih utang pada dirinya. Padahal, berdasarkan pengakuan Haris, dirinya tidak pernah sama sekali memiliki utang.

“Isu yang saat ini berkembang mengenai adanya utang pada diri saya, dikarenakan yang memukuli saya adalah berprofesi debt collector adalah sebuah fitnah yang kejam,” kata dia.

Haris Pertama mendesak aparat kepolisian untuk bisa menangkap pelaku utama yang menyuruh dan membayar koordinator yang berinisial SS  tersebut. Apalagi, para eksekutor sudah mengaku dibayar Rp 1 juta oleh SS.

“Berarti ada orang di atas SS (aktor lain) yang membayar SS untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap diri, sehingga SS membayar para eksekutor atau pelaku sebesar Rp 1 juta,” ujar Haris.

“Polisi harus mengungkap siapa dalang di balik pengeroyokan terhadap saya. Saya menduga mereka mendapat pesanan dari orang kuat yang mempunyai finansial yang kuat pula,” tutup Haris.

Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini sudah meminta perlindungan LPSK untuk dirinya dan keluarga.

#Haris   #KNPI   #AbuJanda