Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dukungan 50 Persen Plus Satu Bisa Jadi Aklamasi Ketum KONI DKI 

NS/RN | Kamis, 27 Januari 2022
Dukungan 50 Persen Plus Satu Bisa Jadi Aklamasi Ketum KONI DKI 
TPP KONI DKI Jakarta saat audensi dengan DPRD DKI di Kebon Sirih, Jakpus.
-

RN - Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum (Ketum) KONI DKI Jakarta periode 2022-2026 melakukan audensi dengan DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/1). TPP meminta saran dan masukan kepada  legislatif di Kebon Sirih, Jakpus. 

TPP diterima oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang juga Pelindung KONI DKI Jakarta, pimpinan Komisi E yakni Anggara Wicitra Sastroamidjojo serta Johnny Simanjuntak serta beberapa anggota dewan lainnya.

Ketua TPP Calon Ketua Umum (Ketum) KONI DKI Jakarta periode 2022-2026, Aldwin Rahardian menyatakan dalam usulan anggota DPRD kalau calon yang mendapatkan dukungan 50 persen plus satu maka bisa ditetapkan menjadi ketum. 

BERITA TERKAIT :
Keren Euy..! Dua Kelurahan di Jakbar Wakili Pemprov DKI Ikut Lomba GKSTTB
Birokrat Humanis, Eks Sekda Fadjar Panjaitan Wafat 

Penetapan dukungan 50 persen plus satu terang Aldwin diminta oleh DPRD agar musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) KONI DKI Jakarta ke XII tahun 2022 tidak terjadi money politik. 

"Yang terbukti melakukan money politik akan didiskualifikasi alias coret dari daftar calon. Usulan ini agar tidak terjadi money politik yang hanya dimanfaatkan orang-orang yang mau merusak KONI dan dunia olahraga," terangnya.

Selain itu terkait pelaksanaan, cabang olahraga (cabor) bisa hanya diwakilkan satu orang dalam arena Musorprov. Hal ini terang Aldwin lantaran tren Corona khususnya di Jakarta terus naik. 

"Agar tidak terjadi kerumunan karena tren Corona lagi naik. Di acara juga harus melakukan potokol kesehatan (prokes) yang ketat dan dilakukan swab," tambah Aldwin. 

TPP dipilih dan diputuskan saat Rapat Kerja (Raker) KONI DKI Jaya di Grand Cempaka Resort, Cipayung, Jawa Barat pada 14 Desember 2021.

Ketujuh anggota TPP tersebut yakni Aldwin Rahadian (Ketua), Pandapotan Sinaga (Sekretaris), RBJ Bangkit (Wakil Ketua I), Hengky Silatang (Wakil Ketua II), Ahmad Yani (Wakil Sekretaris), Wilbertus Sihotang (anggota) dan Widodo Edi Sektianto (anggota).

"Pastinya kami sebagai TPP akan bekerja maksimal agar ketum KONI ke depan mampu membawa prestasi olahraga yang membanggakan. Pesan dari ketua DPRD dan pimpinan serta anggota Komisi E akan kita bahas dan pelajari lebih lanjut," terang Sekretaris TPP Pandapotan Sinaga yang juga Sekretaris Komisi B DPRD DKI ini.

Profesional Dan Akuntabel 

Prasetio Edi Marsudi mengimbau agar tahapan pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta untuk periode 2022 – 2026 dilakukan secara profesional, transparan dan akuntabel.

“Pada saat fit and proper supaya transparan dan akuntabel. Jangan ngomong didepannya manis-manis. Itu yang penting buat kita sampaikan kepada tim penjaringan,” ujarnya.

Pras sapaan akrabnya berharap dengan proses tersebut, nantinya Ketua KONI terpilih merupakan orang yang benar-benar berkompeten dibidang olahraga sehingga bisa mencapai prestasi maksimal saat mengikuti perhelatan olahraga.

“Saya meminta kepada tim penjaringan, ketua KONI terpilih harus berkompeten dibidangnya. Sehingga target kita jadi macan asia dapat terwujud, jadi jangan cari calon yang hanya cari makan,” katanya.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra berharap sosok Ketua KONI terpilih dapat serius membangun komunikasi yang baik dengan seluruh stakeholder demi memajukan Olahraga DKI.

“Saya berharap nanti TPP bisa menyaring yang terbaik untuk kemajuan olahraga di DKI kedepannya. Orang-orang yang paham olahraga, karena kalau tidak bisa bahaya,” ungkapnya.

Sekretaris Komisi E Johnny Simanjuntak juga berharap kepada TPP Calon Ketua Umum KONI untuk memiliki kriteria yang mendukung proses pemilihan sehingga mendapat ketua yang berkompeten dan berkualitas.

"Jangan hanya semangat dan teriak-teriak, tapi pas kenyataannya prestasi tidak jelas," tambah Johnny.