Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Ucapan Ketua DPRD dan Komisi A Terbukti

Klaim Responsif Penanganan Covid, Malah Jakbar Terparah Sampai Lockdown Mikro

RN/HW | Rabu, 12 Januari 2022
Klaim Responsif Penanganan Covid, Malah Jakbar Terparah Sampai Lockdown Mikro
Lokasi Lockdown Mikro di Krukut
-

RN - Ucapan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Ketua Komisi A DPRD DKI Mujioyono terbukti terhadap penilaian kinerja Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu saat menjalani tes kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPRD DKI , Rabu (13/10/2021).

Kala itu Yani Wahyu Purwoko diingatkan agar tidak bersikap arogan dan harus responsif terhadap setiap pelayanan warga, bila dilantik menjadi Wali Kota Administrasi Jakarta Barat.

Sebelum rapat, anggota dewan mengaku telah memiliki catatan buruk Yani ketika menjabat sebagai Camat Penjaringan.

BERITA TERKAIT :
Lurah Camat Gak Bisa Kerja Jangan Dipelihara, Tomud "Sentil" Anak Buah Kang Uus 
Benarkah Pj Gub DKI Murka dan Bakal Rombak Eselon II dan III Termasuk 2 Walikota.?

“Pak Yani ini punya catatan buruk dan catatan kurang baik oleh kami dan hampir semua anggota dewan. Ini terkait arogansi yang pernah dilakukan,” kata Mujiyono.

“Kami berikan kesempatan sekarang ini dengan catatan dia tidak boleh melakukan hal tersebut lagi, dan Pak Yani bilang siap,” sambungnya.

Ucapan keduanya terbukti, ketika Provinsi DKI Jakarta tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahaan penyebaran virus Corona.

Bahkan, terparah saat ini Jakarta Barat paling parah se-DKI Jakarta terhadap penularan virus omicron tepatnya di Krukut, Taman Sari.

Terlebih baru - baru ini kepada awak media Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko mengklaim pihaknya sangat responsif dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 secara menyeluruh dilakukan di seluruh wilayah di delapan kecamatan dan 56 kelurahan.

“Kunci kolaborasi, kami melakukan penanganan cepat dengan beberapa instansi lain, seperti Polisi dan warga,” kata Yani kepada wartawan, Selasa (11/1/2021).

Yani lantas mencontohkan seperti terjadi di Kalideres dan Krukut. Ia menjelaskan kurang dari 24 jam setelah mendapatkan informasi adanya masyarakat yang terpapar pihaknya langsung bergerak melakukan tracing ke sejumlah orang terdekat dengan mengerahkan puskesmas setempat.

Alhasil, informasi valid warga yang terpapar kian cepat tertangani dan langsung dibawa ke Rumah Sakit darurat wisma atlet.

“Setelah memastikan kebenaran, kami tracing kami kirimkan mereka yang positif untuk isolasi,” kata Yani.

Anehnya diduga, warga disana kabarnya tidak mengenal Walikota hanya mengenal instansi dibawah seperti camat dan lurah.

Hal inilah yang menjadi sorotan publik dan berbagai kalangan mengenai kinerja Walikota Jakarta Barat yang selow responsif.

Seperti penilaian dari Ketua Nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho.

"Walikota Jakbar ini memang slow respon terhadap masalah kesehatan. Setiap ada permasalahan kesehatan di warga Jakbar tidak direspon dengan cepat," ucap Agung menyikapi mulai merebaknya virus omicron di Jakarta Barat, Selasa (11/01/2022).

Agung mengungkapkan, berbeda dengan walikota Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan yang responnya sangat cepat ketika ada permasalahan warga dalam pelayanan kesehatan di RS dan fasilitas kesehatan lainnya.

"Jadi wajar jika orang melihatnya slow respon juga dalam permasalahan Covid 19, dalam hal ini mewabahnya Omicron di wilayah Jakarta Barat,"ungkapnya.

Agung menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebaiknya Pemprov DKI melakukan evaluasi terhadap kinerja walikota Jakarta Barat.

"Kalau perlu diganti dengan pejabat yang mau dengan senang hati merespon keluhan warga terutama dalam hal pelayanan kesehatan dan perlindungan kesehatan warga Jakarta Barat,"imbuhnya.

Agung menegaskan, walikota harus punya prinsip yang sama dengan Gubernur DKI yang mengutamakan keselamatan jiwa warga DKI. 

"Ini kan Walikota Jakarta Barat kurang greget dalam menangani masalah kesehatan di Jakbar. Jika tak seirama dengan Gubernur DKI lebih baik di copot," tandasnya.

Penilain lainnya juga datang dari Tokoh Pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Azis,Tokoh Pemuda Jakbar: Jangan Anggap Remeh Virus Omicron

Wali Kota Jakbar Harus Turun Gunung mengikuti lonjakan penyebaran virus Corona, Covid-19 atau varian baru virus Omicorn, khususnya di Jakbar ini.

"Virus Omicorn di Jakbar harus ditanggapi dengan serius oleh  Wali Kota, karena di Jakbar ini sudah terdeteksi beberapa warga terkena virus tersebut. Saya contohkan di Kecamatan Tamansari Jakbar," ujarnya

Ia mencontohkan pada saat Wali Kota di pimpin oleh Uus Kuswanto, begitu mendengar ada beberapa wilayah terkena Covid-19, beliau langsung mengadakan kunjungan dan menggandeng TNI/POLRI, untuk memberikan bantuan dan solusi kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Menurut saya, hal baik seperti itu harus di lakukan oleh Wali Kota Yani Wahyu Purwoko, sebagai pengganti Wali Kota sebelumnya Uus Kuswanto," bebernya.