RN - Camat Tamansari, Jakarta Barat Agus Sulaiman mengatakan, pihaknya menginisiasi dan mendorong terbentuknya paguyuban Hotel dan Restoran di kawasan Mangga Besar.
Menurutnya, Mangga Besar merupakan kawasan potensial untuk dibangun wisata kuliner malam. Pasalnya, Mangga Besar yang ditopang oleh empat kelurahan ini setiap harinya dipadati oleh sekitar 250 pedagang kaki lima yang belum terkoordinir dengan baik.
"Mangga besar menjadi salah satu tujuan wisata dan kunjugan orang dari daerah. Mangga Besar ini dikenal dengan kawasan kuliner dan buah. Sehingga orang kalau bicara buah durian, pasti ingatnya durian Mangga Besar," ujar Agus dalam pertemuan stakeholders di Hotel Luminor, Senin (13/12/2021).
BERITA TERKAIT :Lebih lanjut Agus menuturkan, pihaknya akan menggandeng Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari perusahaan Teh Botol Sosro dalam menyiapakan wisata kuliner di Mangga Besar tersebut.
"Konsepnya sentra wisata malam kuliner dan buah sehingga PKL dapat terkoordinir dan tertata dengan baik, untuk keamanan nya nanti kita siapkan posko tiga pilar kedepannya," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dunia usaha dan masyarakat meminta mantan Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Dadang Solihin menjadi Dewan Penasehat, sementara General Manager Luminor Hotel Soesdianto diminta menjadi ketua paguyuban.
Dalam sambutannya, Dadang Solihin mengatakan bahwa dilihat dari skala usaha, yang hadir dalam pertemuan tersebut mewakili seluruh level usaha di Mangga Besar. Mulai dari pengusaha mikro hingga pengusaha besar. Ia pun menyarankan beberapa hal dilakukan oleh paguyuban ke depannya.
"Pertama jalin kemitraan dan kerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) DKI yang saya sendiri adalah sekjend nya. Para pembinanya itu adalah Forkompimda seperti Gubernur, Kapolda, Pangdam, Kajati, Ketua DPRD dan yang lainnya. Dan pengurusnya mayoritas pejabat tinggi yang rumahnya di Jakarta, misalnya Kapolda NTB," kata Dadang.
Program kedua, kata Dadang, kerjasama dengan lembaga pengelola minyak jelantah. Karena, industri kuliner terbilang paling banyak menghasilkan limbah rumah tangga jenis minyak itu.
"Saya pernah jadi rektor di Universitas Darma Persada, di situ ada Magister energi terbarukan dan ada jaringanya soal pengolahan limbah itu. Kalau minyak minyak jelantah itu dikumpulkan dulu, bisa jadi uang tuh. Mudah-mudahan itu bisa menggerakkan roda organisasi. Jika jelantah di ibu bapak adalah limbah, bagi mereka itu adalah energi," tegasnya.
General Maneger Luminor Hotel, Soesdianto juga menyampaikan apresiasi atas rencana pembentukan paguyuban tersebut. " Kita juga support Produk UMKM di Mangga Besar, nanti mudah-mudaha bisa dibina dan ditampung oleh seluruh Hotel di Mangga Besar, sehingga ekonomi UMKM juga terangkat," tutup Soes, panggilan akrab Soesdianto.
Diketahui, hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah stakeholders di Kecamatan Tamansari anatara lain; Wakapolsek Tamansari, Kasatpol PP Tamansari, Kadishub Tamansari, Seluruh Lurah di Kecamatan Tamansari, sejumlah perwakilan hotel dan restoran di kawasan Mangga Besar dan media massa.