Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

GBK Bisa Kalah Mentereng Dengan JIS, Ini Kelebihan Stadion Bikinan Anies

NS/RN | Senin, 13 Desember 2021
GBK Bisa Kalah Mentereng Dengan JIS, Ini Kelebihan Stadion Bikinan Anies
Rumput hijau di Stadion JIS.
-

RN - Jakarta International Stadium (JIS) bisa disebut sebagai stadion termegah di Indonesia. Bahkan, bisa disebut kalau JIS unggul dari Stadion Gelora Bung Karno. 

JIS menelan anggaran Rp4,5 triliun hingga awal Desember 2021 sudah mencapai 87,8 persen. Stadion bertaraf internasional ini mampu bersaing dengan berbagai stadion ternama di Indonesia, salah satunya Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. 

Konsep Stadion
Project Director PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, konsep Stadion JIS akan lebih baik dari Stadion GBK karena spesifikasi desainnya yang lebih baik. Tidak hanya sesuai standar sepakbola, stadion ini juga memenuhi standar konser musik dan hiburan lain. Ada juga berbagai fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung stadion, seperti jogging track hingga bungee jumping. Beberapa konsultan asing yang mendesain berbagai stadion di Liga Primer didatangkan untuk membantu merancang desain stadion ini.

BERITA TERKAIT :
Pemain Timnas Indonesia Terkena Demam Usai Hadapi Vietnam
Kampanye AMIN Di JIS Dijegal, Pelakunya Si Nganu Ya?

Stadion Ramah Lingkungan

Hal lain yang membuat proyek pembangunan JIS mendapat perhatian adalah sistem zero run-off yang menjadi bagian dari konsep ramah lingkungan stadion. Sistem zero run-off memungkinkan air hujan yang jatuh ke tanah dialirkan kembali melalui saluran air Jakarta Utara. Hal ini meminimalisir genangan yang kerap terbentuk pascahujan. Penggunaan rumput hybrid berjenis Zoysia Matrella dan rumput sintetis Limonta Mixto dikabarkan setara dengan rumput pada Stadion Allianz Arena yang telah memenuhi standar FIFA.

Retractable Roof

JIS akanmenjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan sistem retractable roof atau stadion yang atapnya dapat dibuka atau ditutup. Hal ini memungkinkan penggunaan stadion secara optimal, tanpa terhalang kondisi cuaca. Berat atap yang mencapai 3.900 ton diangkat menggunakan mesin hydraulic jack yang tersebar di 16 titik stadion. Proses kompleks ini diklaim merupakan satu-satunya di Asia saat ini.

Kualitas Audio

Diklaim dapat digunakan untuk konser musik, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto menuturkan JIS dilengkapi sound system berteknologi tinggi. Selain itu, penutup atap juga didesain dapat membuat audio dari sound system terdengar lebih jernih dan lebih baik dibandingkan audio di Stadion Gelora Bung Karno. Terlebih, sound system ini dirancang sepenuhnya oleh tangan-tangan terampil anak bangsa.

Suara Azan 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau progres uji coba suara dan pencahayaan di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (11/12) malam.

Menurut Anies, progres JIS, dengan pembangunan mencapai 87 persen kini itu, segera tuntas.

“Kemarin juga kami tes suara azan. Untuk pertama kalinya, azan berkumandang di dalam JIS, sangat syahdu,” kata Anies dalam akun instagramnya, dikutip Minggu (12/12).

Pada uji coba perangkat suara dan pencahayaan itu, Anies juga mendatangkan vokalis Padi, Fadly. Menurut dia, kedatangan Fadly memang khusus untuk membantu pengecekan suara semaksimal mungkin.

Dia menambahkan, dalam uji coba dan pemasangan pencahayaan serta suara kemarin itu, tak berkendala. Sebaliknya, kualitas pencahayaan stadion dan suara yang dikeluarkan, diklaim dia sangat baik.

“Penundaan soft launching JIS dan IYC, bukan berarti pekerjaan terhenti. Semuanya tetap berjalan terus,” ucapnya.

Soft launching JIS, yang seharusnya ditandai dengan kedatangan dan pertandingan dari tim-tim besar La Liga itu terpaksa batal. “Kita memang harus tunda, dan memaksa tim-tim raksasa yang akan bertandang tidak jadi datang ke Indonesia,” katanya.

“Ini adalah pekerjaan raksasa yang melibatkan begitu banyak orang. Mungkin tak terlihat di permukaan, tapi karyanya akan dikenang sepanjang sejarah Kota Jakarta,” jelasnya.